Swasembada Pangan, Polbangtan Kementan Siapkan Alumni jadi Penyuluh
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Medan, Sumut (B2B) - Lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) akan diserap untuk dijadikan penyuluh di seluruh Indonesia. Upaya tersebut untuk mengatasi terbatasnya jumlah penyuluh pertanian saat ini bagi pencapaian swasembada pangan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI (Kementan) Ali Jamil pada Kuliah Umum di hadapan mahasiswa Polbangtan Medan di aula kampus pada Minggu (18/5).
“Kita masih kekurangan penyuluh, untuk kita upayakan menyerap lulusan dari adik-adik Polbangtan dan PEPI. Dengan cara belajar yang baik dan bagus sehingga IP-nya bisa meningkat,” katanya.
Pasalnya, sambung Ali Jamil, penyuluh harus bisa lebih paham dan lebih pintar dari petani yang mereka dampingi, sehingga program pemerintah bagi ketahanan pangan juga tercapai.
“Tantangan yang kita hadapi saat ini, adalah perubahan iklim yang ekstrim, konfilik geopolitik, SDM yang rendah, petani yang didominasi berusia tua, jumlah pentuluh terbatas, negara kepulauan dan alih fungsi lahan,” katanya lagi.
Salah satu upaya dalam kegiatan strategis Kementan yang dilakukan yaitu regenerasi petani dan penambahan penyuluh, di situlah harapannya, dapat diisi oleh intelektual muda.
Dengan begitu, ungkap Ali Jamil, program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto dapat terlaksana. Saat ini, diperkirakan 13,95 juta produksi beras Indonesia, jumlah yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Senada hal itu, Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai peran pemuda sangat krusial dalam mewujudkan swasembada pangan.
"Optimisme kebangkitan pertanian Indonesia harus terus dijaga, terutama oleh generasi muda. Jika seluruh anak muda bergerak, dalam 10 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi negara superpower di sektor pangan," katanya.
Hal senada dikemukakan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti turut menekankan pentingnya penguatan kualitas SDM pertanian sebagai fondasi keberhasilan program swasembada pangan.
Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mengatakan Polbangtan Medan berkomitmen menyiapkan lulusan yang berkompeten di bidang pertanian, sehingga ketika diturunkan ke lapangan siap dan mampu berhadapan dengan semua permasalahan pertanian.
“Dengan kurikulum yang sudah disusun dan disesuaikan dengan kondisi pertanian saat ini, diharapkan lulusan dari Polbangtan Medan mampu bersaing dan memaksimalkan kinerjanya di dunia pertanian,” ungkap Nurliana. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
"The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.