Mahasiswa Magang, Kementan Apresiasi Kemitraan Polbangtan Medan dengan PBS
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] – Kementerian Pertanian RI mengapresiasi upaya dan komitmen Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri [DuDi] untuk mendukung lahirnya job creator dan job seeker.
Langkah kemitraan ditempuh Polbangtan Medan dengan Perkebunan Besar Swasta [PBS] PT Socfin Indonesia [Socfindo] sehingga 18 mahasiswa Polbangtan Medan dapat magang selama empat bulan serta mengerjakan Tugas Akhir [TA] sebagai syarat kelulusan.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial khususnya lulusan pendidikan vokasi Polbangtan, di lingkup Kementan, untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi diri sebagai petani milenial berkompetensi dengan kualifikasi job creator dan job seeker.
"Kegiatan magang pada mitra swasta seperti PBS akan memicu kreativitas dan inovatif sekaligus meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana digital," kata Mentan Syahrul.
Komitmen Mentan didukung Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, yang menyebut mahasiswa Polbangtan sebagai representasi petani milenial, maka diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet pembangunan pertanian.
"Program magang diharapkan menjawab tantangan tantangan DuDi, serta berkontribusi untuk mendukung lahirnya petani milenial unggulan yang berkompetensi," kata Dedi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini menambahkan kegiatan magang pada PBS, dalam upaya peningkatan kompetensi lulusan sebagai asisten kebun pada program studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan [TPTP] di Polbangtan Medan. Mahasiswa tingkat empat [Semester VII] Prodi TPTP melaksanakan magang di Socfindo selama empat bulan, 1 November 2021 hingga 3 Maret 2022.
“Tujuan magang meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa guna mendukung lulusan sebagai asisten kebun yang andal, profesional dan berdaya saing,” kata Yuliana.
Menambah dan memperkaya wawasan dan kompetensi mahasiswa, katanya lagi, untuk persiapan ke dunia kerja sebagai upaya mencetak SDM unggul guna menjawab tantangan SDM ke depan; menjalin kerja sama dengan DuDi dalam magang mahasiswa; dan mendukung perusahaan menjalankan aktivitas bisnis.
Sebagaimana diketahui, Socfindo adalah PBS, komoditas utamanya kelapa sawit [elais guenensis jacq]. Visi misinya, mempertahankan keseimbangan, dalam arti sehat dan berkembang di masa yang akan datang, dengan mengelola dan mengembangkan agroindustri serta usaha-usaha yang fokus pada basis utama.
Dosen Polbangtan, Mawar Indah mengatakan bahwa mahasiswa Polbangtan Medan melaksanakan magang di Socfindo untuk menambah dan memperkaya wawasan dan kompetensi mahasiswa untuk persiapan dalam memasuki dunia kerja.
Sekitar 18 orang mahasiswa diarahkan melaksanakan magang serta mengerjakan TA yang menjadi syarat kelulusan. Dari 18 mahasiswa terbagi pada dua lokasi kebun yakni 12 orang di Kebun Matapao dan enam orang di Bangun Bandar.
Mahasiswa Polbangtan Medan selama magang wajib mengikuti segala kegiatan di kebun seperti Replanting [peremajaan] untuk menanam kembali atau mengganti tanaman tua dengan tanaman muda untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit.
Kegiatannya mencakup proyeksi peta kerja, land clearing, pengolahan lahan, ripping, tumbang/bongkar pokok, chipping, pembuatan saluran air, pembuatan teras, pemancangan, penanaman kacangan, pembuatan lubang tanaman hingga penanaman bibit siap tanam.
Kegiatan berikutnya, Pembibitan, tujuannya penyediaan bibit berkualitas, yang diharapkan tumbuh menjadi tanaman produktif, tahan akan cekaman lingkungan, tumbuh optimal, tahan serangan hama dan penyakit serta mudah dirawat.
Oleh karena itu, perlu teknis kegiatan pembibitan yang baik mencakup pemupukan, pengendalian hama dan gulma, penyeleksian [culling] hingga bibit dapat dipindah ke lapangan.
Perawatan dan pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan [TBM] adalah periode sebelum panen [dari saat panen pertama] selama 30 hingga 36 bulan. Tujuannya, mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif tanaman kelapa sawit dengan harapan mengoptimalkan kualitas hasil produksi pada saat panen perdana yaitu N3.
Berikutnya, Pemanenan yang merupakan kegiatan pemotongan TBS hingga pengangkutan ke PKS. Keberhasilan panen akan menunjang pencapaian produktivitas pokok, yang didukung manajemen panen yang baik meliputi persiapan, kriteria matang, angka kerapatan, sistem, rotasi, sistem upah [basis panen, premi panen dan denda panen]. timhumaspolbangtanmedan
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
