Farmers Field Day, Metode CSA Pertemukan Petani dengan Peneliti & Penyuluh

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Farmers Field Day, Metode CSA Pertemukan Petani dengan Peneliti & Penyuluh
SIMURP KEMENTAN: Kegiatan Farmer Field Day di di Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo, Kebumen, Jawa Tengah dihadiri Kadistan dan Pangan Pemkab Kebumen, Teguh Yuliono didampingi Koordinator BPP Adimulyo, Rosikah dan Ketua Poktan Sido Dadi, Suparno.

Kebumen, Jateng [B2B] - Para petani di lokasi Demplot Scalling Up dari Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] mendapat banyak manfat kegiatan Temu Lapang Petani atau Farmer Field Day [FFD] atas inisiasi Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] pada 24 kabupaten di 10 provinsi.

Manfaat FFD dirasakan para petani dari kelompok tani [Poktan] Sido Dadi di Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah pada kegiatan FFD yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Kebumen, Teguh Yuliono didampingi Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Adimulyo, Rosikah dan Ketua Poktan Sido Dadi, Suparno.

Kegiatan FFD diinisiasi Kementan dan SIMURP merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti, dan penyuluh untuk bertukar informasi, khususnya tentang teknologi pertanian yang diterapkan untuk mendapatkan feedback dari petani terhadap kendala dan tantangan lapangan.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian CSA dari SIMURP memiliki dampak positif bagi pembangunan pertanian, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan serta pendapatan petani.

"SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani. Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim. Termasuk bagaimana mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman, juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” katanya.

Menurut Mentan Syahrul, kehidupan di pedesaan akan menjadi baik dan kuat apabila penyuluh dapat memanfaatkan dan mengadopsi teknologi inovasi dari hasil penelitian.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti dampak kegiatan CSA selain meningkatkan produktivitas, juga mampup menurunkan emisi Gas Rumah Kaca [GRK].

"Kehadiran SIMURP, diharapkan petani penerima manfaat SIMURP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan mengedepankan penggunaan air yang efisien tanpa bergantung pada kondisi iklim," katanya.

Tidak hanya menyasar masalah teknis budidaya tanaman pangan, kata Dedi Nursyamsi, SIMURP juga diharapkan mampu mengembangkan kemampuan manajerial penyuluh dan pengelola di BPP.

Pada kegiatan FFD di di Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo, Kadistan dan Pangan Pemkab Kebumen, Teguh Yuliono mengapresiasi dukungan Kementan bersama SIMURP untuk mendorong petani mengembangkan budidaya padi ramah lingkungan, dengan memanfaatkan pupuk organik melalui pemupukan berimbang.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu. tanah kita sudah semakin rusak, sudah tidak seperti jaman orang tua kita dahulu, karena banyaknya pupuk kimia yang masuk ke tanah. Sudah saatnya kita memperbaiki tanah kita dengan pupuk organik," katanya.

Koordinator BPP Adimulyo, Rosikah mengemukakan tentang pentingnya SIMURP bagi peningkatan produktivitas pertanian. Tampak pada hasil ubinan lahan Demplot CSA SIMURP, didapatkan taksiran produktivitas Gabah Kering Panen [GKP] hingga 7,12 ton GKP per hektar.

"Sedangkan produktivitas lahan Demplot Non CSA di sini, didapatkan hasil ubinan hanya 6,4 ton GKP per hektar. Hasil itu membuktikan bahwa teknologi CSA SIMURP mampu meningkatkan produktivitas pertanian," kata Rosikah.

Sementara Ketua Poktan Sido Dadi, Suparno berharap Program SIMURP dapat berkelanjutan setiap tahun, sehingga bisa menjadi tempat mendidik petani sekaligus praktik langsung di lapangan.

"Harapan kami, petani makin bijaksana mengembangkan budidaya padi ramah lingkungan, sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat ke depannya," kata Suparno. [timsimurpkementan]

Kebumen of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.