Kementan Evaluasi Pelaksanaan Program Regenerasi Petani di Kalimantan Selatan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Bandung, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI bersama International Fund for Agricultural Development [IFAD] berupaya menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS].
Melalui program tersebut akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.
“Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari Program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," sebut Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMK-PPN] Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalimantan Selatan dalam Program YESS Kembali mengadakan Provincial Programme Evaluation [Evaluasi Program Tingkat Provinsi] terkait pelaksanaan Program YESS di Kalimantan Selatan.
Bertempat di Hotel Grand Dafam Braga Bandung, Bandung, Jawa Barat, sejak Senin [20/11]. Kegiatan ini diikuti oleh PPIU Kalsel, Perwakilan Bappeda sebagai District Coordination Team [DCT] dan Dinas Pertanian dari Kabupaten Banjar, Perwakilan DCT Kabupaten Tanah Bumbu, Perwakilan DCT Kabupaten Tanah Laut, dan Perwakilan DCT Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat provinsi maupun kabupaten, mengidentifikasi kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan dan corrective action-nya serta melakukan evaluasi terhadap hasil kinerja tim.
“Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk menilai capaian dan kemajuan pelaksanaan program di tingkat provinsi, serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan," katanya.
Budi Santoso juga menyoroti beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan seperti Advance Training, Hibah Kompetitif, permagangan Hibah Cluster dan lainnya, serta perlunya pengawalan bersama dan evaluasi yang mendalam terhadap keberhasilan program-program tersebut.
"Kita akan melaksanakan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Kita harus melakukan Planning, Organizing, Evaluation dan Controlling disingkat POC," tutupnya.
Selama tiga hari, juga dilakukan sharing oleh perwakilan peserta kemudian menyampaikan capaian dan kendala di daerah masing-masing.
PPIU Kalsel turut memaparkan capaian dan output masing-masing komponen. Keterlibatan aktif dari setiap pihak menjadi cermin komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan dampak positif dari Program YESS di Kalimantan Selatan.
Diskusi yang berlangsung pada kegiatan ini menjadi wadah bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan solusi.
"Hal ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar daerah dan meningkatkan efektivitas implementasi program-program pertanian di Kalimantan Selatan," kata Project Manager PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana.
[Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]
Bandung of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.