Petani Jombang Antusias, Kementan Koordinasi PAT dengan Penyuluh Kesamben
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Jombang, Jatim [B2B] - Dalam upaya mempersiapkan
pelaksanaan Program Perluasan Areal Tanam [PAT] yang dicanangkan
Kementerian Pertanian RI, maka dilakukan pertemuan persiapan di Desa
Jombatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur
pada Selasa [9/9].
Pertemuan berjalan lancar serta mendapat
sambutan positif dari para petani setempat. Dihadiri sejumlah pihak
terkait di antaranya Anasrul Hakim selaku Koordinator Wilayah [Korwil],
Astuti sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan [PPL], Wahab selaku Ketua
Gabungan Kelompok Tani [Gapoktan] dan para petani Desa Jombatan.
Menteri
Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan
bahwa SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.
Karenanya, kata Menteri Amran, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki
kualitas yang mumpuni.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh
agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik,
fokus, cepat dan berorientasi hasil,” katanya.
Senada hal itu,
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Idha
Widi Arsanti menyebutkan Program PAT menjadi solusi cepat dalam mitigasi
kekeringan akibat El Nino.
"Semoga Program PAT yang dilaksanakan
dapat membantu dalam upaya perluasan area tanam yang nantinya akan
meningkatkan produksi padi," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Program
PAT, katanya lagi, merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas lahan melalui penggunaan teknologi
pompanisasi yang efisien.
Direktur Polbangtan Malang, Setya
Budhi Udrayana mengatakan kegiatan pertemuan persiapan para petani
dengan pihak terkait di Jombang, untuk mendampingi dan memotivasi petani
agar lebih aktif menanam padi, mengingat program PAT telah berjalan.
"Program
PAT sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional,
terutama di daerah yang kerap menghadapi kendala irigasi," katanya.
Udrayana
menambahkan, Program PAT yang dicanangkan oleh Kementan bertujuan
memaksimalkan pemanfaatan lahan dan sumber daya air dengan menggunakan
pompa air, terutama di wilayah dengan ketersediaan air yang terbatas.
"Sinergi
antarinstansi di tingkat daerah, termasuk kelompok tani, pemerintah
desa, dan BPP, terus didorong untuk memastikan kesuksesan Program PAT,"
katanya lagi.
Petani Kesamben Antusias
Korwil Kecamatan
Kesamben, Anasrul Hakim membuka acara dengan memaparkan tujuan Program
PAT. Konfirmasi tentang kendala yang dihadapi petani dalam proses
persiapan tanam, serta memberikan saran dan solusi terbaik untuk
mengatasi tantangan yang muncul.
Dalam diskusi tersebut, beberapa
masalah yang dihadapi petani teridentifikasi, termasuk ketersediaan air
irigasi dan pemanfaatan lahan. Kendati demikian, dengan dukungan
Program PAT Pompanisasi, diharapkan permasalahan ini dapat diatasi
melalui pompa air untuk memastikan pasokan air irigasi yang cukup,
terutama di lahan-lahan kering.
Pertemuan diakhiri dengan
penetapan pengurus inti kelompok tani [Poktan] yang akan mengoordinasi
pelaksanaan program di lapangan. Kegiatan dilanjutkan dengan meninjau
kondisi lahan untuk memenuhi target PAT di Desa Jombatan.
Kegiatan
berjalan dengan baik, petani sangat antusias mendukungnya seraya
berharap produktivitas pertanian di wilayah mereka dapat meningkat,
sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Udrayana
mengharapkan, dengan dukungan lintas sektor, termasuk pemerintah daerah,
kelompok tani, dan dinas pertanian setempat, diharapkan Program PAT
dapat membawa dampak positif bagi sektor pertanian di Kabupaten Jombang
dan sekitarnya. [didit/timhumas polbangtanmalang]
Jombang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
