Internet of Things, Kementan Gelar Pelatihan Smart Farming Unggas

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Internet of Things, Kementan Gelar Pelatihan Smart Farming Unggas
POLBANGTAN MALANG: Polbangtan Malang menggelar Pelatihan Peningkatan Manajemen Teaching Factory [Tefa] Smart Farming Ternak Unggas

Malang, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menjelaskan pentingnya penerapan smart farming. Hal ini karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar, yakni perubahan iklim dan pandemi covid 19. 

"Digitalisasi pertanian menjadi efektif di tengah ancaman perubahan iklim, menjadikan produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik," imbuh Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul berharap adanya smart farming dapat lebih masif menarik minat generasi milenial untuk terjun pertanian. Pasalnya, kemajuan pertanian harus turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi.

"Biasanya yang muda-muda itu lebih mudah tertransfer teknologi pertanian modern. Karena terbukti, petani milenial yang kita asistensi rata-rata penghasilanya puluhan juta, Rp400 juta dan bahkan ada yang sampai Rp2 miliar. Membuat pemasaran hasil pertanian by digital, bisa jual dari desanya sendiri," tuturnya.

Senada dengan Mentan RI, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Smart farming menjadi agenda strategis di tahun 2022.  Hal Ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan bio-science dan bio-technology untuk mengelola industri pertanian dari hulu ke hilir.  

Lebih lanjut, Dedi juga berharap seluruh insan pertanian dapat memanfaatkan smart farming untuk menggenjot produktivitas, menggenjot efisiensi, dan menjadikan pertanian semakin berjaya. 

Kementan RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang [Polbangtan Malang] divisi unggas bersama PT. Sinergi Ketahanan Pangan menggelar Pelatihan Peningkatan Manajemen Teaching Factory [Tefa] Smart Farming Ternak Unggas bertempat di Unit Divisi Unggas dihadiri oleh puluhan mahasiswa program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP], tim divisi unggas, Wakil Direktur I [Wadir I] Novita Dewi Kristanti Senin [28/3].

Novi panggilan akrab Wadir I berterima kasih kepada Chickin Indonesia yang telah berkenan menularkan ilmunya dan juga menjelaskan tentang Smart Farming di Ternak Unggas.

"Tujuan kami melaksanakan pelatihan smart farming ini baik untuk karyawan di Divisi unggas dan umumnya untuk pegawai di Polbangtan Malang dan juga tentunya untuk para mahasiswa yang sekarang sedang melaksanakan PWMP khususnya untuk ayam broiler," katanya.

Perwakilan PT. Sinergi Ketahanan Pangan, Ahmad Syaifulloh Imron sebagai Chicken Technologi Officer [CTO] mengungkapkan bahwa sosialisasi dan belajar mengenai smart farm, belajar mengenai produk-produk dari Chickin, antara lain: 

Pertama, produk teknologi chickin smart farm apps, yang dimana aplikasi chickin dapat membantu meningkatkan produktivitas peternak dari mungkin pertama manajemen kandangnya, pengolahan terkait penyakitnya semua pencatatannya bisa menggunakan handphone.

Kedua, belajar mengenai penggunaan Internet of Things [IoT] Device dari Chickin Smart farm dimana dapat otomatisasi iklim yang ada di dalam kandang menggunakan teknologi IoT, sehingga peternak tidak perlu datang ke kandang untuk melihat kondisi ayam atau melihat kondisi iklim yang ada di dalam kandang, tetapi bisa diakses dari mana pun untuk control suhu.

Pelatihan dilanjutkan dengan praktek bagaimana menerapkan aplikasi Chickin software untuk keperluan monitoring kandang-kandang unggas.

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.