Workshop Ekosistem Wirausaha Muda Berbasis Korporasi Petani di Pacitan

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi


Workshop Ekosistem Wirausaha Muda Berbasis Korporasi Petani di Pacitan
PROGRAM YESS JATIM: Project Manajer PPIU Jatim, Acep Hariri hadir sebagai pemateri yang mengurai tentang Program YESS dirancang untuk membangun kewirausahaan dan ketenagakerjaan muda di sektor pertanian dengan melibatkan dan meningkatkan peran para pemuda di pedesaan.

Pacitan, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi muda merupakan bonus demografi di Indonesia. Untuk itu, Kementerian Pertanian mendorong banyak generasi muda untuk turun serta ke sektor pertanian. 

Mentan pun menegaskan, generasi muda tumbuh bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. "Generasi milenial dengan ciri kreatif, inovatif, memiliki passion dan produktif. Maka tidak salah rasanya kalau kita letakkan tanggung jawab pembangunan pertanian kepada mereka", tegas Mentan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi, mengatakan hal serupa. 

"Pertanian itu seksi. Karena, banyak sektor usaha yang bisa dikerjakan dan dimanfaatkan. Peluang-peluang ini yang kita harapkan bisa dimanfaatkan generasi milenial," tuturnya.

Dedi menambahkan, generasi muda juga diharapkan bisa memberikan pembaruan untuk mendukung pengembangan serta memaksimalkan pertanian. Ditambah, pandemi Covid-19 membuat perubahan dalam transaksi pembelian, dimana orang lebih banyak menggunakan jasa e-commerce, sehingga harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi muda.

Untuk itu, Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] dilaksanakan sebagai proyek percontohan pengembangan gererasi muda dan regenerasi petani di perdesaan melalui penyediaan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda [laki-laki dan perempuan]. 

Program YESS dirancang dengan tujuan untuk membangun kewirausahaan dan ketenagakerjaan muda di sector pertanian dengan melibatkan dan meningkatkan peran para pemuda di perdesaan. 

Sebagai upaya dalam akselerasi penumbuhan dan pengembangan ekosistem wirausaha muda, Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur melaksanakan Workshop Ekosistem Kewirausahaan di Gedung KDPDK Pacitan, pada Senin [19/9]

Workshop tersebut dihadiri oleh Project Manajer PPIU Jawa Timur, Wakil Project Manajer PPIU Jawa Timur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Pacitan, Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kepala KADIN, Koordinator DIT, BDSP Kab. Pacitan, Mentor, Koordinator Klaster Komoditas Tanaman Pangan, Biofarmaka, Pengolahan, Hortikultura Sayuran dan Peternakan, serta perwakilan peserta program.

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan yang diwakilkan oleh TJahyo Adhi Sukmono. Dalam sambutan pembukaan beliau menyampaikan apresiasi pelaksanaan kegiatan workshop guna terbentuknya korporasi-korporasi yang kuat dan profitable di Pacitan. 

Tjahjo memberikan salah satu contoh asosiasi usaha yang sudah berjalan di Pacitan yaitu usaha susu sapi perah di Kecamatan Tegalombo dengan of taker Nestle melalui PT DAS.

Acep Hariri selaku Project Manajer PPIU Jawa Timur mengungkapkan Ekosistem Kewirausahaan ini akan dibentuk oleh pengusaha-pengusaha di Pacitan yang saling melengkapi dan berkolaborasi dalam membangun kemitraan strategis berbasis korporasi petani. 

Konsolidasi bisnis berkelanjutan ini diharapkan menjadi peninggalan program YESS yang bisa terus berjalan dan semakin kuat. Sehingga ketika ada petani muda yang ingin memulai usaha tidak akan kesulitan dalam mencari pasar. Atau produk-produk petani YESS yang berada di ujung gunung bisa sampai di pasar dengan harga yang kompetitif.

Rencana pengembangan ekosistem wirausaha muda berbasis korporasi pada tahun 2022 yang dibuat oleh PPIU dimulai dengan pembentukan embrio kelembagaan, MoU dan Implementasi kerjasama dengan off taker dan stakeholder, pembentukan korporasi dan penguatan korporasi. 

Dengan target pemasaran meliputi bursa komoditas, E-commerce, koperasi, pabrik pengolahan hasil dan ritel/toko hortikultura.

Dalam rangkaian kegiaan ini juga mendatangkan off taker untuk memberikan presentasi terkait usaha nya. Diantaranya 1) Muhadi, Presisi Interfarm Pacitan [Komoditas Peternakan Ruminansia kecil, kambing] 2) M. Sipun, Agroklinik Loh Jinawi [Komoditas Hortikultura, cabai dan sayuran] 3) Ani Rahmawati, Jagorani [Komoditas Hortikultura, Budidaya dan olahan jamur tiram] 4) Budi Santoso [Komoditas peternakan, ayam petelur dan komoditas tanaman pangan, jagung] 5) Devie Yuisce Erlandin [Komoditas Biofarmaka, budidaya dan olahan biofarmaka]. didit/yessjatim

Pacitan of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.