Pemkab Dairi dan Toba Antusias Terima PKL Mahasiswa Polbangtan Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pemkab Dairi dan Toba Antusias Terima PKL Mahasiswa Polbangtan Medan
POLBANGTAN MEDAN: PKL tersebut merupakan lanjutan PKL I berbobot 4 SKS, dilaksanakan mahasiswa Semester VI Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi. Dua lokasi dipilih untuk PKL yakni Kabupaten Toba untuk kelas A dan Dairi untuk kelas B.

Dairi, Sumut [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengharapkan jajaran Kementerian Pertanian RI dan pemerintah daerah bekerjasama menjadikan pertanian sebagai penopang pembangunan, bagi pemenuhan kebutuhan pangan dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Harapan tersebut diimplementasikan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] melaksanakan Praktik Kerja Lapangan [PKL] II bagi mahasiswa Polbangtan Medan di Kabupaten Dairi dan Toba di Provinsi Sumatera Selatan.

Sekretaris Dinas Pertanian Pemkab Dairi, AH Sigalingging dan Kabid Penyuluhan dan Pelatihan, Suka Endah Angkat tampak antusias menerima 35 mahasiswa Polbangtan Medan. Mereka hadir didampingi dosen pembimbing Windy Manulang, pendamping PKL Hadi Wijoyo dan Panitia PKL, Misiyem di Dairi, baru-baru ini.

Mentan Syahrul meminta pemerintah daerah untuk bisa menyusun perencanaan program pertanian yang berpihak kepada kepentingan rakyat, sehingga dapat turut berperan dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Program yang kita jalankan harus  didasarkan pada kepentingan rakyat. Dengan begitu, program kita bisa jadi kekuatan dalam memulihkan ekonomi daerah maupun nasional,” katanya lagi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa keterlibatan petani milenial adalah keniscayaan untuk regenerasi petani sebagai penopang pertanian.

"Kontribusi SDM pertanian terhadap peningkatan produktivitas paling besar, yaitu 50% barulah inovasi teknologi dan kebijakan," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan PKL II bertujuan melakukan identifikasi potensi wilayah, menyusun programa penyuluhan pertanian, menyusun materi dan melaksanakan penyuluhan serta melakukan evaluasi penyuluhan pertanian. 

"Mohon kiranya untuk membimbing mahasiswa sesuai tugasnya dan apabila ada kegiatan di luar penugasan yang diberikan kampus mahasiswa boleh diikutkan sebagai proses pembelajaran," kata Yuliana yang dikemukakan Hadi Wijoyo saat pengantaran di Dairi.

Pendamping PKL, Hadi Wijoyo menambahkan bahwa PKL tersebut merupakan lanjutan PKL I yang termasuk mata kuliah berbobot 4 SKS. PKL II dilaksanakan mahasiswa Semester VI Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi. Dua lokasi yang dipilih untuk PKL yakni Kabupaten Toba untuk kelas A dan Kabupaten Dairi untuk kelas B.

“Mahasiswa Semester VI ini sudah banyak menerima teori di kampus, inilah saatnya mahasiswa aplikasi dan transfer ilmunya pada masyarakat. Selain itu, belajar pada petani yang sudah maju khususnya petani yang memakai pupuk organik dalam budidaya kopi," katanya.

Panitia PKL II, Misiyem mengatakan lima Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Kabupaten Dairi dipilih menjadi tempat PKL II yakni BPP di Kecamatan Sitinjo, Paratusan, Sungai Raya, Gunung Sayang dan Lae Hole. Ke-35 mahasiswa disebar pada lima BPP tersebut, dimana setiap BPP mendapat tujuh mahasiswa.

“Kami mohon pada pembiming eksternal agar selalu memotivasi mahasiswa untuk sering melaksanakan penyuluhan, karena berbicara didepan umum tidaklah mudah, inilah kesempatan ini mahasiswa melatih mental keberanian bicara di depan petani untuk public speaking," kata Misiyem.

Sekretaris Dinas Pertanian Pemkab Dairi, AH Sigalingging mengaku bangga dan antusias untuk menerima kegiatan PKL II di Dairi. “Saya sangat bangga melihat adik-adik mahasiswa mau PKL II di Kabupaten Dairi walaupun lokasinya cukup jauh dari kampus Polbangtan Medan."

Dia berharap mahasiswa mentransferkan ilmu di kampus kepada petani Dairi dan dapat mengubah perilaku petani yang sebagian masih tertutup untuk menerima inovasi teknologi pertanian. 

"Saya pun melihat Mentan Syahrul Yain Limpo sangat bersemangat memajukan pertanian dan mampu mengubahnya menjadi pertanian modern," katanya.

Kabid Kabid Penyuluhan dan Pelatihan, Suka Endah Angkat mengemukakan tentang potensi komoditas kopi dan sebagian kakao sebagai komoditas potensial Dairi.

"Kami akan bantu kelancaran kegiatan PKL mahasiswa Polbangtan Medan dan siap menjadi pembimbing eksternal," katanya lagi. [timhumaspolbangtanmedan]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.