Musda ke-11, FKMPI Perluas Cakupan Kota Medan jadi Provinsi Sumatera Utara

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Musda ke-11, FKMPI Perluas Cakupan Kota Medan jadi Provinsi Sumatera Utara
POLBANGTAN MEDAN: 10 mahasiswa Polbangtan Medan hadiri Musda FKMPI Sumut ke-11 di Politeknik Kesehatan Medan Kemenkes [FKM] Kota Medan. Musda diikuti mahasiswa Polbangtan Medan, PTKI, FKM Kemenkes, Politeknik Kesehatan Medan [Poltekes] dan Politeknik Negeri Medan [Polmed].

Medan, Sumut [B2B] - Musyawarah Daerah Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Indonesia [Musda FKMPI] memperluas cakupan wilayah kepengurusan dari Kota Medan menjadi Provinsi Sumatera Utara [Sumut] pada Musda FKMPI ke-11 tahun 2021/2022 di Medan, belum lama ini, yang diikuti empat kampus politeknik. Hadir 60 peserta yang merupakan fungsionaris daerah dan delegasi Musda.

Musda juga memilih Andika Dewatmoko, mahasiswa Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan [PTKI] menjadi Koordinator Daerah dan Denny Andrian Lubis dari Politeknik Pembangunan Pertanian Medan [Polbangtan] menjadi Koodinator Wakil Daerah FKMPI. Ditetapkan pula Presidium I Reyhan Alfarizi dari PTKI, Presidium II Nasrin Martua Tanjung dari Polbangtan Medan; dan Tarina Rona Lubis sebagai Presidium III dari Polmed selaku Presidium III.

Sebanyak 10 mahasiswa Polbangtan Medan menghadiri Musda FKMPI Sumut yang berlangsung di Aula Politeknik Kesehatan Medan Kemenkes [FKM]. Selain Polbangtan Medan, Musda tersebut diikuti mahasiswa PTKI, FKM Kemenkes, Politeknik Kesehatan Medan [Poltekes] dan Politeknik Negeri Medan [Polmed] 

Muda, aktif, energik, dan inovatif merupakan sosok ideal dari mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yang diinginkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo. 

Sosok mahasiswa ideal, menurut Mentan Syahrul, mampu meningkatkan kemampuan akademik sekaligus aktif pada kegiatan ekstra kurikuler [Ekskul] seperti kegiatan organisasi, untuk menempa bakat kepemimpinan dan kedisiplinan dalam berorganisasi.

"Kita mau perguruan tinggi menjadi tonggak kekuatan negara ini untuk menghadirkan pangan kepada 267 juta jiwa. Kita juga ingin perguruan tinggi memperkuat negara ini agar menjadi kuat," kata Mentan Syahrul tiap kali berdialog dengan mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya mahasiswa Polbangtan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan hal serupa, dan karakter jiwa yang baik dapat membentuk mahasiswa Polbangtan sebagai job creator dan job seeker bermental baja, pekerja keras dan cerdas menjadi wirausahawan milenial yang profesional.

"Generasi milenial khususnya di lingkup pendidikan vokasi Kementan harus beradaptasi memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi," katanya.

Sebagaimana diketahui, Polbangtan Medan merupakan institusi pendidikan tinggi vokasi binaan BPPSDMP Kementan. Visi dan misi menjaga keberlanjutan pembangunan pertanian dengan menghasilkan SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan kegiatan organisasi sebagai pendidikan non-formal, memberikan solusi alternatif dalam berkreativitas. Mengembangkan bakat dan karakter mahasiswa kepemimpinan melalui kegiatan dan pengalaman berorganisasi.

"Tak kalah penting pengenalan kedisiplinan dan akuntabilitas diri merupakan manfaat riil dari kegiatan organisasi bagi mahasiswa Polbangtan Medan," katanya. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.