Pantau Manfaat Pelatihan, BPPSDMP Gelar Evaluasi Pelatihan 2021
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Held the Post-training Evaluation
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Palangkaraya, Kalteng [B2B] - BBPP Binuang lakukan kegiatan Workshop Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Food Estate Kalimantan Tengah, Sosialisasi Kegiatan Pelatihan Tahun 2022 dan Paparan Evaluasi Pasca Pelatihan Tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal tujuh sampai sembilan Februari 2022 di Hotel Luwansa, Palangkaraya.
Salah satu agenda kegiatan yang dilakukan yakni Evaluasi Pasca Pelatihan ini bertujuan untuk memaparkan hasil evaluasi pelatihan, sebagai infromasi dalam penyusunan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan 2022, serta sebagai bahan tindak lanjut kegiatan pelatihan ke depan dalam hal menyusun mata latihan, cara berlatih, metode pelatihan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut Program Strategis Nasional Food Estate, "Selama berjalan dengan baik dan hasilnya sudah maksimal,"ujarnya dalam rapat kerja [raker] dengan DPR RI di Jakarta.
Kepala Badan Penyuluhan & Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi menyatakan jajarannya siap bekerja maksimal untuk Food Estate Kalteng dengan mengawal dan mendampingi SDM pertanian mendukung korporasi petani.
“Kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi Food Estate berjalan maksimal. Memaksimalkan kinerja BPPSDMP, untuk memastikan petani Food Estate mendapatkan pendampingan, khususnya dalam hal korporasi petani," ungkapnya.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang, Yulia Asni Kurniawati mempaparkan, "Food estate menjadi program super prioritas, oleh karena kami akan all out dalam pendampingan & penyelenggaraan pelatihan kepada petani & penyuluh."
“Evaluasi Pasca Pelatihan ini bertujuan untuk memaparkan hasil evaluasi pelatihan, sebagai infromasi dalam penyusunan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan 2022, sebagai bahan tindak lanjut kegiatan pelatihan kedepan dalam hal menyusun mata latihan, cara berlatih, dan metode pelatihan kedepannya, sehingga pelatihan yang dilakukan akan lebih tepat sasaran baik materi maupun pesertanya," jelas Yulia.
Lebih lanjut beliau mengatakan “Beberapa catatan mengenai evaluasi pelatihan tahun 2021 yakni sarana dan prasarana BPP yang kurang mendukung untuk Pelaksanaan Tindak Lanjut Pelatihan, rasio PPL dengan jumlah desa masih kurang berimbang sehingga perlu peningkatan capacity building SDM penyuluh pertanian, dan perlunya pelatihan penaman padi unggul dan hortikultura untuk mendukung food estate." lanjut Yulia.
“Beberapa catatan mengenai kondisi purnawidya pelatihan yakni pelatihan dominan diikuti oleh petani kolotnial sehingga perlu regenerasi peserta untuk memotivasi petani milenial untuk menambah wawasan dan pengetahuan petani milenial sebagai penerus atau regenerasi petani,” tambah Yulia.
"Hal lain yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan kapasitas petani, yakni perlunya pelatihan tertib administrasi poktan dikarenakan masih banyak yang tidak mendokumentasikan dan mengadministrasikan saprotan yang disalurkan serta kemampuan manajemen poktan dan gapoktan yang masih rendah perlu ditingkatkan,” pungkasnya. (Retno/Irfan/Agus)
Palangkaraya of Central Borneo [B2B] - The Indonesian Agriculture Ministry continuously guides and escorts millennial farmers to become agricultural entrepreneurs, which is driven by the Agricultural Extension and Human Resources Development Agency or the BPPSDMP through the Post-Training Evaluation or the EPP as an evaluation of the level of success and materials for developing strategies and planning follow-up training programs.
