Kolaborasi Polbangtan Malang & BBIB Singosari Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kolaborasi Polbangtan Malang & BBIB Singosari Dukung Ketahanan Pangan Nasional
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [kanan] dan Kepala BBIB Singosari, Akbar di Malang usai penandatanganan kerjasama oleh kedua UPT Kementan.

Malang, Jatim [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Malang dan Balai Besar Inseminasi Buatan [BBIB] Singosari menjalin kerjasama strategis dalam upaya optimalisasi aset, untuk mendukung peningkatan kinerja pelayanan. Kerjasama fokus pada pemanfaatan lahan di Polbangtan Malang yang akan dioptimalkan penggunaannya oleh BBIB Singosari.

Kegiatan penandatanganan kerjasama berlangsung di kampus Polbangtan Malang yang dihadiri oleh Kepala BBIB Singosari, Akbar dan dan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, Jumat pekan lalu [7/6].

Keduanya menyampaikan harapan besar terhadap dampak positif dari kerjasama tersebut bagi peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Kerjasama juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung program ketahanan pangan dan pembangunan pertanian nasional.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman telah melakukan upaya dalam mengelola sektor pertanian yang lebih maju, salah satu fokus utamanya memperkuat program ketahanan pangan.

Mentan Amran mengajak semua pihak bergandengan tangan memperkuat ketahanan pangan. Pasalnya, tantangan ke depan semakin kompleks, sehingga perlu dukungan semua pihak untuk bahu-membahu memperkuat sektor pangan.

“Kita berdoa dan bergandengan tangan karena tantangan ke depan semakin kompleks. Mari kita kuatkan sektor pangan,” katanya.

Terkait perluasan kerjasama pendidikan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa pendidikan vokasi Polbangtan Kementan, output-nya menghasilkan wirausahawan muda pertanian dari hulu sampai hilir.

“Cita-cita kami menghasilkan alumni, pendekar pertanian tanah air yang mampu menjaga kesinambungan pembangunan pertanian,” katanya.

Sedangkan lingkup kerja sama pendidikan, kata Dedi, meliputi penyediaan jasa dan informasi baik terkait inovasi teknologi terapan, kelembagaan dan pembangunan SDM.

“Pendidikan vokasi arahnya memang terapan. Dalam kurikulum kita, 70 persen adalah praktik dan 30 persen teori di dalam kelas. Prakteknya bisa teaching factory, sarana prasarana produksi pertanian kita atau bisa juga di dunia usaha dan dunia industri atau DuDi," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menambahkan bahwa sinergi ini sangat penting untuk menciptakan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

"Tujuan kerjasama, tidak hanya optimalisasi lahan, juga meningkatkan kualitas pembelajaran pada mahasiswa, khususnya bidang Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan disingkat PPKH, sentra agribisnis peternakan melalui kegiatan teaching factory, kuliah umum, magang, dan penelitian," kata Udrayana yang kerap disapa Uud.

Dia menambahkan, lingkup kerjasama mencakup berbagai aspek antara lain peningkatan kualitas pembelajaran mahasiswa melalui program-program praktis seperti Teaching Factory [TeFa] yang memungkinkan mahasiswa belajar langsung dari praktik di lapangan.

"Selain itu, kuliah umum, program magang, dan penelitian juga menjadi bagian dari kerjasama tersebut untuk memperkaya wawasan dan keterampilan mahasiswa," kata Uud.

Menurutnya, optimalisasi lahan yang dilakukan diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan yang berfokus pada pengembangan agribisnis peternakan, sehingga dapat menjadi model kerjasama yang bermanfaat di masa depan. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.