Produktivitas Pangan, Kementan Kawal Petani - Penyuluh Kuasai Teknologi
Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Hari-hari ini petani dan penyuluh kian antusias mengikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh seperti Gelombang ke-7, Selasa [10/8], yang dikoordinir oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian Batu [BBPP Batu] di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dalam upaya penguatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Hal itu sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar petani sebagai pelaku utama pertanian dapat memanfaatkan teknologi modern didampingi penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian.
“Kita harus membangun kemandirian pangan untuk kesejahteraan petani. Apresiasi bagi Kementerian Pertanian dalam upayanya membangun SDM pertanian," kata Presiden Jokowi di Bogor, Jabar saat membuka pelatihan secara daring yang dihadiri Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di PPMKP Ciawi, Jumat pekan lalu [6/8].
Presiden Jokowi mengajak petani dan kelompok tani [Poktan] menggarap sektor pertanian dari hulu hingga hilir sehingga dapat menguasai tahapan budidaya hingga pascapanen yang mencakup pengolahan dan pemasaran.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan hal serupa bahwa alam Indonesia sangat melimpah dan harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kita semua.
Diinformasikan, pelatihan petani dan penyuluh gelombang ketujuh dibuka pukul 08.00 WIB, diawali seruan Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang kesuburan tanah dan manfaat pemupukan berimbang.
"Pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mendukungefisiensi biaya tanam. Pemanfaatan pupuk organik sebagai alternatif pupuk kimia akan memberikan dampak yang baik bagi lingkungan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani," kata Dedi Nursyamsi.
Dia menambahkan, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi. Saat ini, yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas adalah varietas unggul dan pupuk berimbang.
BBPP Batu yang mengisi kegiatan Gelombang ke-7 pada Selasa [10/8] membidik wilayah Provinsi Bali, mencakup sembilan kabupaten/kota yang tersebar pada 56 Balai Penyuluhan Pertanian selaku pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani). Hadir secara daring sekitar 556 penyuluh dan 24.932 petani, 648 insan pertanian lainnya atau total 26.145 peserta, melampaui target yang diperkirakan.
Antusias masyarakat Bali begitu tinggi, selain menyimak secara sendiri-sendiri, data dari ID1 menyebut 694 peserta, ID2 955 peserta dan Youtube 120 viewer juga BPP Kostratani, Posluhdes, Saung Tani, bahkan P4S menjadi ajang Nobar (nonton bareng) pelatihan online petani dan penyuluh.
Tercatat sekitar 526 titik yang menjadi tempat berkumpul para petani dan lainnya, jika diasumsikan masing- tempat berkumpul sebanyak 20 orang sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan demikian peserta yang hadir dan menyimak di Gelombang ke-7 mencapai 10.052 peserta sementara total yang hadir dan menyimak mencapai 12. 289 peserta.
Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh dimulai dengan kurikulum pengelolaan kesuburan tanah dan pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui metode pelatihan online dengan Prokes ketat di tiap lokasi pelatihan. [Cha]
Malang of East Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
