Akses Biaya Usaha Tani, Topik Utama Bimtek Kementan - DPR di Sumbawa
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sumbawa, NTB [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian merupakan bagian dari faktor utama dalam mewujudkan pembangunan di sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang [Polbangtan Malang] yang berkolaborasi dengan Komisi IV DPR-RI menggelar Kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) yang dilaksanakan pada Kamis [31/3], di Hotel Grand Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dengan harapan dapat mewujudkan pembangunan di sektor pertanian tersebut.
Hal ini senada dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa pengembangan SDM pertanian penting untuk mengoptimalkan sektor pertanian ke depan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi juga menyampaikan, "SDM pertanian menjadi faktor pengungkit peningkatan produktivitas sektor pertanian, karenanya perlu ditingkatkan kapasitasnya", ungkapnya
Polbangtan Malang dalam kegiatan Bimtek ini telah mengkoordinir di tiga Wilayah yaitu Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutannya, Ugik Romadi menyampaikan pertanian merupakan salah satu kunci ketahanan pangan bangsa Indonesia. Namun, ketertarikan generasi muda saat ini terhadap bidang pertanian telah menurun" jelasnya
"Berdasarkan data dari jumlah penduduk di Indonesia sekita 270 juta jumlah penduduk, jumlah petani di Indonesia sekitar hanya berjumlah 33 juta, dan dari jumlah tersebut hanya 8% petani muda atau sekitar 7 juta," katanya.
Ugik menambahkan, untuk mengantisipasi kurangnya minat generasi muda terhadap pertanian, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah melaksanakan beberapa kegiatan, seperti Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian, Penunjukan Duta Petani Milenial serta Bimtek baik bagi penyuluh ataupun bagi petani.
Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPR RI, H. Johan Rosihan bahwa besar harapannya agar kegiatan bimtek ini bisa diikuti dengan baik oleh penyuluh dan petani agar mendapat pengetahuan bagaimana mengakses Kredit Usaha Rakyat [KUR] dan bagaimana persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan KUR.
"KUR ini sangat penting agar petani lebih mudah dalam mengembangkan usaha pertaniannya dan rasa kepemilikan petani atas aset pertaniannya menjadi tinggi," tegas politisi asal Sumbawa ini
Materi mengenai Kredit Usaha Rakyat ini disampaikan oleh dua narasumber yaitu Yudi Saputra dari BRI Sumbawa dan Santosa Raharjo dari Dirjen Penganggaran Pertanian Ditjen PSP.
Dewi Noviany selaku Wakil Bupati Sumbawa juga menambahkan bahwa penyuluh tanpa petani adalah mustahil, dan petani tanpa penyuluh juga mustahil, sehingga dari komponen keduanya perlu adanya kolaborasi.
"Penyuluh sebagai ujung tombak pertanian harus dapat memberikan pemahaman kepada petani salah satunya adalah bagaimana cara agar petani di Sumbawa ini tidak ketergantungan terhadap pupuk kimia yaitu urea bersubsidi serta petani milenial yang terdapat di Sumbawa ini harus mandiri, maju dan lebih modern“ pungkasnya
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Polbangtan Malang yang diwakili oleh Kepala Koordinator Bidang Kemahasiswaan Bapak Dr. Ugik Romadi, Anggota Komisi IV DPR-RI H. Johan Rosihan, Wakil Bupati Sumbawa Ibu Dewi Noviany dan Kepala Dinas Pertanian Ibu Ni Wayan Rusmayani, serta dihadiri oleh 100 orang peserta terdiri dari penyuluh pertanian, petani dan wirausaha pertanian.
Sumbawa of West Nusa Tenggara [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
