`Mens Sana in Corpore Sano`, Sehat & Prestasi Diraih Mahasiswa Polbangtan Kementan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Guna mencetak lulusan kualifikasi unggul sebagai job creator maupun job seeker, maka berbagai upaya dilakukan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pada Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP].
Polbangtan tidak hanya fokus pada kegiatan akademik juga non akademik seperti olahraga yang mengusung semangat ´men sana in corpore sano´ bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Demikian pula dengan mahasiswa Polbangtan yang aktif berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus meraih prestasi tertinggi di cabang olahraga, seperti capaian tertinggi karateka Adam Raihan, mahasiswa Polbangtan Medan.
Adam Raihan meraih Juara II pada ajang Dojo Wadokai tingkat Provinsi Sumatera Utara [Sumut] untuk kelas Kumite Junior bebas putera di bawah usia 21 tahun. Kompetisi berlangsung di Dojo Spensa Binjai, belum lama ini.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan kesehatan adalah hal yang paling utama, maka jagalah kesehatan tubuh secara lahiriah dengan menerapkan pola hidup sehat berupa makanan sehat dan olahraga.
"Jika tidak sehat apa pun terasa tidak memiliki arti. Bila tidak sehat masyarakat tidak dapat berbuat apa-apa, jadi kesehatan adalah yang utama. Sehat bisa diperoleh dengan menerapkan pola hidup yang sehat berupa pangan sehat dan olahraga," katanya.
Pendapat senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi tentang semangat, kinerja dan capaian dari SDM pertanian ditentukan oleh tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat.
"Kita harus tetap menjaga semangat kerja di tengah-tengah kondisi ketidakpastian akibat pandemi covid-19 dan perubahan iklim," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, perlu kita pelihara semangat bahwa bangsa akan menjadi kuat kalau hadir pertanian yang kokoh, sumber pangan yang sehat, dan kemudian menjadi sumber kesehatan dan kecerdasan.
Dia menambahkan, Kementan memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia. Itulah tujuan pertama pembangunan pertanian, berikutnya peningkatan pendapatan petani sebagai pelaku utama pertanian.
"Terakhir, peningkatan ekspor komoditas pertanian. Ketiga tujuan tersebut mustahil tercapai tanpa ditopang SDM yang sehat dan kompeten," kata Dedi Nursyamsi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya kerapkali mengingatkan tentang upaya Kementan mewujudkan SDM pertanian terdidik melalui Polbangtan, untuk menunjang hadirnya SDM pertanian profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
"Kita harus bertransformasi dari pertanian sebagai kegiatan biasa, aktivitas rutin atau kebiasaan warisan menjadi usaha yang menguntungkan," katanya.
Yuliana Kansrini mengapresiasi capaian Adam Raihan pada Dojo Wadokai tingkat Provinsi Sumatera Utara [Sumut] untuk kelas Kumite Junior bebas putera di bawah usia 21 tahun.
"Prestasinya luar biasa dan layak diapresiasi, karena dapat menularkan kebiasaan baik di lingkungan kampus untuk hadirnya mahasiswa dan lulusan yang sehat lahir dan batin," katanya. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
