Sinergi Korporasi Petani, DPM/DPA Jatim Audiensi ke Polbangtan Malang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Sinergi Korporasi Petani, DPM/DPA Jatim Audiensi ke Polbangtan Malang
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [depan, ke-3 kiri] usai audiensi dan brainstorming dari Korwil DPM/DPA Jatim terkait pengembangan korporasi petani di Provinsi Jawa Timur.

Malang, Jatim [B2B] - Korporasi petani adalah keniscayaan, sebagai upaya mendorong membuat kelompok petani dalam jumlah besar. Membekali petani dengan manajemen, aplikasi, cara produksi dan pengolahan modern, didukung penguatan dari hulu ke hilir sehingga petani mendapatkan laba lebih besar.

Topik tersebut menjadi bahasan utama pada audiensi dan brainstorming pengurus inti Koordinator Wilayah Dua Petani Milenial dan Duta Petani Andalan [Korwil DPM/DPA] Susanto dan tim dengan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan jajaran di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] di kawasan Bedali, Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu [26/3].

Kegiatan audiensi dan dialog menjadi agenda rutin Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dengan insan-insan pertanian, utamanya di lapangan dengan petani.

"Kunjungan atau audiensi dilanjutkan dengan dialog akan membuka wawasan, tukar pikiran dan sharing informasi untuk memecahkan masalah di lapangan. Dengar suara jujur petani, kalau ingin faham kondisi riil di lapangan," kata Mentan Syahrul di Jeneponto, awal Februari 2022, usai dialog dengan petani usai meninjau lahan jagung di Kelurahan Empoang Selatan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian [BPPSDMP Kementan] Dedi Nursyamsi yang kerap memanfaatkan virtual zoom meeting untuk dialog dengan insan-insan pertanian, tanpa mengabaikan kewajiban turba alias ´turun ke bawah´ dengan mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di seluruh Indonesia.

Kejadian teranyar adalah saat Dedi Nursyamsi menjadi host di Agriculture War Room [AWR] Kementan yang dihadiri Menko Marves Luhut B Pandjaitan, Jumat [18/3] usai koordinasi perkembangan kawasan food estate pada sejumlah daerah dengan Mentan Syahrul.

"Secara harfiah, AWR adalah ruangan peperangan pertanian, tapi maksud peperangan di sini adalah untuk membangun pertanian nasional," kata Dedi kepada Menko Marves Luhut.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menambahkan bahwa pihaknya melakukan hal serupa seperti dengan Korwil DPM/DPA Jatim.

"Kita sadari, energi generasi milenial begitu besar, mereka juga suka tantangan serta mudah beradaptasi dengan kemajuan teknologi," kata Setya BU.

Karena itu, katanya lagi, energi tersebut harus disalurkan pada hal produktif, untuk menggali dan mengembangkan potensi generasi milenial bagi kemajuan pertanian.

Setya BU menyambut baik upaya Korwil DPM/DPA Jatim yang memantapkan langkah bagi pengembangan korporasi petani, dengan meningkatkan soliditas dan memantapkan langkah untuk sumbangsih ´lebih´ bagi pertanian nasional.

"Kami berkolaborasi dengan Polbangtan Malang untuk  mewujudkan korporasi petani melalui Mas Tani Nusantara, sebuah wadah yang mampu mengimbangi dan memenuhi kebutuhan petani milenial dan masyarakat menuju pertanian maju, mandiri dan modern sesuai arahan Mentan Syahrul," kata Susanto.

Langkah tersebut disambut baik Setya BU, sebagai institusi pendidikan vokasi Kementan, Polbangtan Malang mendukung langkah-langkah yang ditetapkan Korwil DPM/DPA Jatim sebagai milestone pengembangan korporasi petani di Jawa Timur.  

"Selain itu, berbagai peluang kerjasama institusional juga terus didorong melalui pemanfaatan aset bagi pembelajaran berbasis Teaching Factory dengan pelibatan duta petani milenial Kementan," katanya. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.