Petani Milenial Pasuruan Akui Usahanya Sukses setelah Didampingi Kementan

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Petani Milenial Pasuruan Akui Usahanya Sukses setelah Didampingi Kementan
PROGRAM YESS JATIM: Petani milenial Pasuruan, Samsi [ke-2 kiri] dikunjungi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [kiri] bersama Project Manager PPIU Jawa Timur, Acep Hariri [ke-2 kanan] pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi kegiatan pendampingan usaha Program YESS.

Pasuruan, Jatim [B2B] - Program pendampingan usaha bagi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Provinsi Jawa Timur [Jatim] menunjukkan kemajuan signifikan. Kesuksesan tersebut diakui oleh peternak domba Samsi, Edi Susanto usahawan penetasan telur bebek dan Lukman pengolah hasil ternak bebek di Kabupaten Pasuruan.

Keberhasilan petani milenial Pasuruan tersebut dipantau langsung oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana bersama Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi, dengan mendatangi langsung lokasi kegiatan usaha masing-masing petani milenial tersebut pada Sabtu [24/6].

Samsi, Edi Susanto dan Lukman merupakan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian binaan dari Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] bersama Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] yang dilaksanakan Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS di Jawa Timur.

Program YESS merupakan kerjasama Kementan dengan International Fund of Agriculture Development [IFAD] bagi pengembangan regenerasi pada sektor pertanian. 

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertumbuhan pertanian harus dilaksanakan melalui pendampingan dan pengawalan usaha dari hulu hingga ke hilir.

"Pengembangan ekosistem korporasi petani agar menjadi prioritas supaya petani menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir," katanya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya," katanya.

Tujuannya, kata Dedi Nursyamsi, untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan untuk mendukung Program YESS, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] memfasilitasi kreativitas generasi milenial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian seperti peternak domba Samsi, Edi Susanto pelaku penetasan telur bebek dan Lukman pengolah hasil bebek. 

"YESS melalui berbagai program seperti pendampingan usaha bagi petani milenial yang sedang atau telah memiliki usaha pertanian. Salah satu keberhasilan petani milenial binaan Program YESS di Pasuruan," kata Setya BU yang akrab disapa Uud.

Uud mengapresiasi komitmen dan dedikasi mereka yang luar biasa dalam usaha pertaniannya. Keberhasilan mereka adalah bukti betapa pentingnya pendampingan seperti Program YESS dalam memberikan bimbingan dan pengetahuan yang relevan untuk pertumbuhan usaha. 

"Semoga prestasi mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terlibat dalam sektor pertanian dan mencapai kesuksesan yang serupa," kata Uud.

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menyambut baik kinerja dan dedikasi petani milenial Pasuruan, hal itu menunjukkan bahwa mereka telah berkembang signifikan setelah mengikuti program pendampingan usaha. 

Samsi yang fokus beternak domba mengaku berhasil mengembangkan usahanya setelah bergabung pada Program YESS dari PPIU Jatim. Sebelum bergabung, Samsi menghadapi sejumlah kendala pengelolaan dan meningkatkan produktivitas.

Pengakuan serupa dikemukakan Edi Susanto. Sebelum bergabung PPIU Jatim, dia kesulitan meningkatkan hasil produksi penetasan telur bebek. Setelah pendampingan intensif, Edi Susanto mendapat pengetahuan dan keterampilan teknik yang optimal sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dan peningkatan laba usaha.

Lukman, yang fokus pada pengolahan hasil bebek, juga mengalami kemajuan signifikan setelah didukung Program YESS melalui PPIU Jatim. Sebelumnya, kendala dan tantangan menghadang, namun kini dapat mengolah hasil ternaknya menjadi produk bernilai tambah. 

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menambahkan bahwa pihaknya membuka akses pengetahuan, pelatihan, dan bimbingan melalui Program YESS sehingga dapat meningkatkan hasil produksi yang berkualitas bagi petani milenial di Jawa Timur, untuk meningkatkan laba usaha. [didit/timhumasyessppiujatim]

Pasuruan of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the BBPMKP Ciawi, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.