Antisipasi PMK, Kementan dan DPR RI Dorong Peternakan Modern di Gianyar

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Antisipasi PMK, Kementan dan DPR RI Dorong Peternakan Modern di Gianyar
POLBANGTAN MALANG: Kegiatan Bimtek sebagai bagian kegiatan serupa di seluruh Indonesia, diinisiasi Komisi IV DPR RI dan Kementan khususnya BPPSDMP sementara Bimtek di Gianyar, Bali terselenggara di bawah kordinasi Polbangtan Malang.

Gianyar, Bali [B2B] - DPR RI dan Kementerian Pertanian RI mengadakan Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Provinsi Bali. Bimtek yang digelar oleh Polbangtan Malang diikuti 100 petani dan penyuluh di Gianyar, Rabu [18/5] membahas pengelolaan peternakan modern dan tantangan terkini atas wabah penyakit mulut dan kuku [PMK] pada hewan ternak.

Kegiatan Bimtek tersebut sebagai bagian dari kegiatan serupa di seluruh Indonesia, yang diinisiasi Komisi IV DPR RI dan Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] sementara di Gianyar, Bali terselenggara di bawah kordinasi Politeknik Pembangunan [Polbangtan] di Jawa Timur, yakni Polbangtan Malang.

Anggota Komisi IV DPR RI, I Made Urip mengingatkan tentang peningkatan kapasitas petani dan penyuluh merupakan kolaborasi parlemen dan Kementan dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian, khususnya subsektor peternakan.

"Dinamika industri peternakan di Indonesia terus bergerak maju, terlebih makin bertambahnya jumlah penduduk, yang menuntut pula adanya kecukupan gizi asal ternak seperti susu, daging dan telur," katanya.

Menyinggung tentang upaya Kementan mengantisipasi PMK, legislator I Made Urip mengapresiasi komitmen dan reaksi cepat Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, yang menyiapkan tenaga medis terlatih yang tanggap untuk menangani PMK di sejumlah daerah.

Sebagaimana diketahui, Mentan Syahrul, Jumat pekan lalu [13/5] menegaskan bahwa Kementan telah membentuk satuan tugas [Satgas] dan gugus tugas, agenda darurat [SOS], langkah temporer dan agenda pemulihan penanganan PMK melalui penetapan tiga zona wilayah terdampak yakni zona merah, kuning dan hijau. 

“Kita perlu terus waspada dan gerak cepat menanggulangi PMK, jangan sampai timbul kepanikan di masyarakat. Distribusi obat obatan serta vaksin harus terus digencarkan, supaya semua aman dan fenomena PMK ini semakin menurun," kata Mentan Syahrul.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Bimtek sebagai wujud peningkatan kapasitas petani dan penyuluh mengembangkan pertanian dari hulu hingga hilir.

"Pembinaan dapat dilakukan melalui bimbingan pelatihan dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja," katanya.

Bimtek Gianyar dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka; dan Kabag Umum Polbangtan Malang, Novi Nuraini mewakili Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana. 

"Polbangtan Malang tetap konsisten dalam meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk Indonesia," kata Novi Nuraini.

Sementara Kadistan I Made Raka menyambut baik kegiatan Bimtek karena ada tiga faktor penting untuk meningkatkan produksi pertanian, utamanya SDM pertanian, sehingga dari kegiatan Bimtek maka kapasitas petani dan penyuluh bisa ter-upgrade dan sangat penting untuk pembangunan pertanian.

Materi mengenai peternakan modern disampaikan oleh Siswoyo yang fokus membahas peternakan modern pada komoditas ternak unggas. Di sisi lain I Made Dwitemaja menyampaikan materi pengelolaan peternakan modern pada komoditas babi dan kambing. 

Materi mengenai wabah PMK di Indonesia disampaikan oleh Iman Aji Wijoyo yang menyadarkan pada peserta bahwa wabah PMK ini nyata dan harus disikapi bijak. 

Iman AW mengajak penyuluh dan peternak meningkatkan biosekuriti di lingkungan peternakan dengan memperketat keluar masuknya orang di peternakan, meningkatkan sanitasi kandang, ternak, maupun petugas/peternak agar tidak terjadi wabah PMK di Kabupaten Gianyar. [timhumaspolbangtanmalang]

Gianyar of Bali [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.