Kementan Apresiasi Kuliah Umum Staf Khusus Menko PMK di Polbangtan Malang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Apresiasi Kuliah Umum Staf Khusus Menko PMK di Polbangtan Malang
POLBANGTAN MALANG: Staf Khusus Menko PMK, Prof Dr Ravik Karsidi, MS [kiri atas], kunjungi Dairy Farm Polbangtan Malang, mahasiswa antusias mengikuti Kuliah Umum ´Penyiapan SDM Unggul Pertanian Melalui Pendidikan Vokasi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan´ dan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [kanan bawah]

Malang, Jatim [B2B] - Kuliah umum bertema ´Penyiapan SDM Unggul Pertanian Melalui Pendidikan Vokasi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan´ oleh Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan [Menko PMK] Prof Dr Ravik Karsidi, MS diapresiasi oleh Kementerian Pertanian RI sebagai upaya penyadaran tentang pentingnya peran petani milenial dalam mendukung regenerasi petani Indonesia.

Direktur Polbangtan Malang, Dr Setya Budhi Udrayana membuka kuliah umum dengan menjelaskan tugas pokok dan fungsi Polbangtan sebagai institusi pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian. Selain menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Polbangtan berkewajiban mendukung program strategis pemerintah. 

"Dalam pelaksanaan tupoksi itu, untuk mencapai lulusan yang memiliki kualifikasi lebih, harus kualifikasi job creator dan job seeker," kata Direktur Setya BU yang akrab disapa Uud di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen peserta kuliah umum. 

Pada kuliah umumnya, Ravik Karsidi mengapresiasi pendidikan Polbangtan yang menjadi salah satu penyedia sumber daya manusia kompeten bidang pertanian. 

"Atau bisa dikatakan Polbangtan merupakan ujung tombak dalam menyediakan tenaga kerja pertanian yang andal," kata Ravik yang mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy. 

Guru Besar Sosiologi UNS itu menyampaikan harapan Menko Muhadjir bahwa di tangan lulusan Polbangtan, khususnya Polbangtan Malang, negara menyandarkan nasib pertanian. "Termasuk masa depan ketersediaan pangan yang cukup untuk negeri ini," ujarnya disambut tepuk tangan mahasiswa. 

Hal itu sejalan dengan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang menaruh harapan besar pada generasi milenial khususnya lulusan pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan. Pendidikan vokasi harus menciptakan generasi milenial yang memiliki kompetensi dan mampu bekerjasama dengan orang lain.

"Memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan dan yang paling penting adalah berfikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” katanya.

Pernyataan ini didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa mahasiswa Polbangtan sebagai representasi petani milenial diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet pembangunan pertanian.

"Mahasiswa Polbangtan dituntut untuk mampu mengembangkan sikap kreatif dan inovatif juga meningkatkan ketrampilan dan keahlian dibidangnya agar nantinya dapat menjadi SDM yang mandiri, profesional dan berdaya saing tinggi untuk mendukung kedaulatan dan kesejahteraan petani," kata Dedi Nursyamsi.

Ravik Karsidi menambahkan Indonesia yang disebut negeri gemah ripah loh jinawi ternyata memiliki persoalan masih banyak yang mengalami kemiskinan. Hal itu merupakan masalah yang harus diurai dan ditemukan solusinya. 

Menko PMK, kata Ravik, juga mengapresiasi langkah Polbangtan yang merekrut mahasiswa yang berasal dari anak-anak petani. Mereka disiapkan menjadi petani milenial yang andal dan mampu bersaing. 

Setelah menyampaikan pesan dan harapan Menko Muhadjir, pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah itu memaparkan materi tentang penyiapan SDM pertanian unggul melalui pendidikan vokasi. 

Direktur Polbangtan Malang Setya BU menambahkan untuk mewujudkan hal itu Polbangtan melaksanakan pembelajaran berbasis teaching factory, yang diintegrasikan dengan program PWMP [Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian]. Dalam program tersebut, mahasiswa tingkat satu dan dua mendapatkan stimulus dana untuk usaha yang didasarkan pada proposal bisnis yang disusun. 

Selain urusan akademik, lanjutnya, Polbangtan Malang mengoptimalkan kegiatan nonakademik untuk membekali kemampuan nonteknis. "Ini penting ketika mereka mengabdi di lapangan, ke petani dan peternak," kata Setya BU sembari menyebut penyelenggaraan kegiatan perilaku pertanian sebagai contohnya. 

"Perilaku pertanian dimulai sejak mereka bangun tidur di asrama, melaksanakan aktivitas di lahan. Itu sebelum memulai perkuliahan. Begitu juga setelah jam kuliah, mereka kembali ke lapangan lagi," katanya lagi.

Setya BU berharap dengan penerapan pola kegiatan tersebut maka jiwa pertanian benar-benar melekat di hati para mahasiswa. 

Selain Ravik Karsidi, hadir dalam kuliah umum itu Deputi 6 Kemenko PMK, Aris Darmansyah Edisaputra. Sebelumnya, rombongan Kemenko PMK melakukan kunjungan ke Dairy Farm Polbangtan Malang. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.