Duta Besar Negara Sahabat Diundang Mentan Investasi di Sektor Pangan
Indonesian Agriculture Minister Offers Ambassadors with Investments in Food Sector
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman melaksanakan ´tugas ekstra´ yang diamanatkan Presiden RI Joko Widodo, untuk memastikan tindak lanjut berbagai kesepakatan ekonomi dan investasi yang dibuat Indonesia dengan negara-negara sahabat seperti Thailand, Vietnam, dan negara Asia lainnya di luar Singapura dan Malaysia.
Mentan Amran Sulaiman pada Jumat pagi, 29 Desember 2016, mengundang empat duta besar negara sahabat ke kantornya di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. Mereka adalah Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki; Hoang Anh Tuan (Vietnam), Paskorn Siriyaphan (Thailand), dan Cho Tai-young (Korea Selatan) yang ditemui Mentan secara terpisah.
"Kami mengundang mereka untuk mengajak investasi di sini khususnya di sektor peternakan, pertanian jagung, dan pabrik gula. Kementan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyiapkan lahan dua juta hektar," kata Mentan kepada pers usai pertemuan dengan keempat duta besar tersebut.
Menurutnya, lokasi investasi yang disiapkan pemerintah berlokasi di Sulawesi Tenggara, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur, sementara keempat dubes akan menyampaikan peluang investasi dari Indonesia kepada pemerintah dan para pengusaha di negara masing-masing.
Kementerian Pertanian RI telah mendorong ekspansi 15 pabrik gula yang sudah ada dengan memperluas lahan kebun tebu seluas 200 hektare. Selain itu, mendorong penambahan 19 pabrik gula yang baru dengan luas lahan 500 hektare dengan total investasi Rp 95 triliun. Amran menargetkan produksi gula pada 2019 meningkat menjadi 4 juta ton.
"Kementan juga memberi peluang bagi investor dari berbagai negara untuk mengembangbiakkan 650 ekor sapi indukan di lahan seluas satu juta hektar dengan investasi Rp14 triliun," kata Mentan.
Pemerintah juga memberi peluang investasi Rp 4,1 triliun pada sektor jagung yang terintegrasi dengan industri pakan ternak di lahan seluas 500 ribu hektare dan tambahan lahan dari Perhutani seluas 265 ribu hektare, dengan target produksi jagung pada 2019 mencapai 5 juta ton.
Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman implement extra duty of President Joko Widodo, to ensure follow-up of various economic agreements and investments made by Indonesian Government with friendly countries such as Thailand, Vietnam, and other Asian countries outside of Singapore and Malaysia.
Minister Sulaiman on Friday morning, December 29, 2016 invited four ambassador to his office in Ragunan of South Jakarta. They were the Japanese Ambassador to Indonesia, Yasuaki Tanizaki; Hoang Anh Tuan (Vietnam), Paskorn Siriyaphan (Thailand), and Cho Tai-young (South Korea) who met Minister Sulaiman in separate occasions.
"I invited them to invest here especially in livestock sector, corn, and sugar factory. The Agriculture Ministry and Forestry Ministry has provided two million hectares of land," Minister Sulaiman told the press after the meet with his colleagues.
According to him, the government prepared an investment location in Southeast Sulawesi, Kalimantan and East Nusa Tenggara, while a fourth ambassador will deliver investment opportunities in Indonesia to the government and employers in their respective countries.
The Agriculture Ministry had expanded 15 sugar factories and sugarcane fields to 200 hectares. In addition, the Agriculture Ministry had opened 19 new sugar factories with a total land size of 500 hectares and a total investment of 95 trillion rupiahs and government set a target to achieve 4 million tons of sugar by 2019.
"Indonesian Government had also invited foreign investors to breed 650,000 cattle on a 1-million hectare land with an investment of 14 trillion rupiahs," he said.
The government provided an opportunity of investments in the corn sector integrated with the livestock industry on a half-a-million-hectare land, as well as on Perhutani´s additional land, with a production target of 5 million tons by 2019.
