Rakor CSA, Petani Deli Serdang Akui Sistem AWD Hemat Air dan Tingkatkan Provitas
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Deli Serdang, Sumut [B2B] - Sejumlah petani dari kelompok tani [Poktan] di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara kian memahami metode Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] dengan varietas padi tahan kondisi iklim dan hemat air hingga 20% terbukti mampu mengurangi pemakaian air irigasi di persawahan meski diintai El Nino tanpa mengurangi hasil panen.
Pengakuan petani CSA Deli Serdang dikemukakan para petani pada Project Manager SIMURP, Sri Mulyani bersama tim dari Kementerian Pertanian RI dan Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project 2023 [SIMURP] pada Jumat [11/8].
Tim Kementan bersama SIMURP dialog dengan petani CSA Deli Serdang di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Jaharun dan Beringin, yang merupakan BPP lokasi SIMURP. Kunjungan berlangsung usai Rapat Koordinasi [Rakor] SIMURP wilayah Sumut. Rakor dihadiri Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan TPH Sumut, Lucyantini; Kadistan Deli Serdang, Rahman Saleh Dongoran diwakili Kabid Penyuluhan, Syamsyah.
Optimisme petani CSA bersama penyuluh di Deli Serdang sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang kesulitan global, saat semua sektor melemah, pertanian tetap bangkit bahkan produktivitasnya terus meningkat sebagai menjadi bantalan perekonomian negara.
"Saya harap semua bergerak bersama memanfaatkan potensi lahan untuk terus memproduksi pangan," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti upaya peningkatan kualitas SDM pertanian di seluruh Indonesia sebagai kunci pembangunan pertanian sekaligus peningkatan produktivitas.
“Kalau ingin pertanian semakin maju, maka harus diperkuat SDM-nya. Pengetahuan dan kemampuan SDM pertanian harus terus ditingkatkan untuk mendukung hal itu,” katanya.
Peningkatan kualitas SDM pertanian, kata Dedi Nursyamsi, goal-nya adalah meningkatkan Indeks Pertanaman [IP] diutamakan padi dan tanaman bernilai ekonomi tinggi, produktivitas, produksi serta peningkatan pendapatan petani melalui penerapan CSA dalam menghadapi dampak perubahan iklim menuju ketahanan pangan berkelanjutan.
"Demplot seperti dikembangkan SIMURP merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian agar teknologi CSA yang diinformasikan lebih mudah diterima petani. Petani diharapkan lebih cepat tahu, mau dan mampu melaksanakan kegiatan pertanian dengan contoh yang nyata," katanya lagi.
Kegiatan Demplot CSA dan Scalling Up di Deli Serdang, kata Sri Mulyani, petani setempat sudah memahami metode CSA menggunakan varietas yang tahan kondisi iklim [El Nino] seperti Inpari 32 dan Ciherang seperti diikuti seleksi benih, menerapkan sistem tanam Jajar Legowo.
Menurut Sri Mulyani, Kementan bersama SIMURP mendorong dan mengawal petani menerapkan metode Alternatif Wetting and Drying (AWD) atau sistem pergiliran basah dan kering.
"Metode AWD merupakan pengairan hemat air dan dapat diterapkan oleh petani untuk mengurangi pemakaian air irigasi di lahan sawah tanpa mengurangi hasil panen dengan pemberian air secara terputus-putus," katanya.
Terkait kegiatan Rakor SIMURP Deli Serdang, Sri Mulyani menambahkan untuk akselerasi realisasi SIMURP, pihaknya berharap komitmen dan dukungan pemerintah kabupaten [Pemkab] bagi keberlanjutan kegiatan CSA di Deli Serdang.
Antusias Pemprov Sumut dan Pemkab Deli Serdang pada Program SIMURP tampak pada kehadiran sejumlah pejabat terkait di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi maupun penyuluh dan stakeholders setempat.
Menurut Sri Mulyani, para petani dari kelompok tani lokasi SIMURP maupun warga desa antusias melaksanakan CSA.
Hal itu tampak pada komitmen Darminto dari kelompok tani [Poktan] Sederhana setelah lahannya seluas satu hektar di Desa Ramunia menjadi lokasi Demplot CSA sejak Mei 2023.
Hamparan padi sawah varietas Ciherang di lahan Darminto saat ini memasuki fase perkembangan malai dan berbunga, usia 71 - 80 hari setelah tanam [hst] di Desa Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, yang ditanam Darminto cs pada 27 Mei 2023. [timsimurpkementan]
Deli Serdang of North Sumatera [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.