Kementan akan Anugerahkan Penghargaan bagi SDM Pertanian Pelaksana CSA 2023
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Jakarta [B2B] - Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] oleh Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] sejak 2019 hingga saat ini, berkontribusi besar pada pembangunan pertanian bagi peningkatan produksi, produktivitas, indeks pertanaman [IP], pendapatan petani dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca [GRK].
Capaian tersebut atas dukungan dan peran penyuluh pertanian, Balai Penyuluhan Pertanian [BPP], Kelompok Tani [Poktan], Kelompok Wanita Tani [KWT] dan Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] dalam pengawalan dan pendampingan bagi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi, Kementan bersama Program SIMURP akan memberikan apresiasi berupa penghargaan pada lima kategori yakni penyuluh, BPP, Poktan, KWT dan KEP pelaksana CSA di lokasi kegiatan SIMURP. Pemberitan penghargaan dijadwalkan oleh Kementan berlangsung pada Desember 2023.
Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman kepada jajarannya di Kementan maupun dinas terkait di daerah untuk melakukan akselerasi peningkatan luas tanam dan produksi padi untuk 2024.
“Tidak ada basa basi dalam membangun negeri ini. Kerja saja. Pertanian Indonesia hebat. Tahun 2017 swasembada, 2019 swasembada, 2020 swasembada. Berarti kita bisa,” katanya saat membuka Rakor Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung 2024 di Jakarta, Senin [30/10].
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa SDM pertanian, perannya sangat penting terhadap pengembangan pertanian CSA.
"CSA suatu pendekatan yang mentransformasi dan reorientasi sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan sehingga mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim," katanya.
Penghargaan SIMURP 2023
Kementan khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] medio September lalu menggelar ´Pertemuan Sosialisasi Pemberian Penghargaan SIMURP Komponen A dan B tahun 2023 di Hotel Trembesi BSD Serpong, Tangerang Selatan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Pusluhtan BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya didampingi Zuroqi Mubarok, Ketua Kelompok Program dan Evaluasi Penyuluhan - Pusluhtan dan Project Manager SIMURP, Sri Mulyani.
Turut hadir Koordinator Kelompok Lingkup Pusluhtan BPPSDMP Kementan, pengelola SIMURP, kepala bidang yang menangani penyuluhan/penanggungjawab teknis SIMURP di 10 Provinsi, kepala bidang yang menangani penyuluhan/pelaksana teknis dan koordinator BPP/Penyuluh di 24 Kabupaten lokasi SIMURP serta penyuluh pusat.
"Proyek SIMURP akan berakhir pada Juni 2024. Ada pun tujuan pertemuan, untuk menyamakan persepsi dalam melakukan seleksi maupun penilaian kepada calon penerima penghargaan," kata Kapusluh Bustanul Arifin Caya saat membuka kegiatan sosialisasi tersebut.
Harapannya, kata Bustanul, pelaksanaan pemberian Penghargaan SIMURP dapat berjalan lancar dengan menggunakan instrumen atau indkator yang sudah dituangkan dalam petunjuk pelaksanaan [Juklak].
Hasil pertemuan menyatakan SIMURP melalui BPPSDMP Kementan difokuskan pada upaya strategi pemerintah untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA yang bertujuan meningkatkan produksi, produktivitas, IP, menurunkan emisi GRK dan meningkatkan pendapatan petani.
Kemandirian KEP dan KWT dapat dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan dan pemeliharaan fasilitas dari SIMURP yang diperoleh seperti [a] fasilitas bantuan peralatan dan mesin pertanian dalam mendukung kegiatan pemasaran hasil pertanian, pengolahan produksi pertanian, pengolahan hasil produksi pertanian. [b] fasilitas bantuan operasional dan sarana produksi pengembangan produk dan jejaring pasar; dan [c] fasilitas Bimbingan Teknis [Bimtek] dan optimalisasi pendampingan dan pengawalan oleh petani milenial.
Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan indikator penilaian bagi calon penerima Penghargaan SIMURP antara lain kegiatan/aktivitas yang dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani di lokasi SIMURP yang sesuai Juklak. [timsimurpkementan]
Jakarta [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.