Polbangtan Kementan Ajak Penyuluh Dairi Genjot Prospek Ekonomis Kopi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Ajak Penyuluh Dairi Genjot Prospek Ekonomis Kopi
POLBANGTAN MEDAN: Wadir II Polbangtan Medan, Mukhlis Yahya [depan, ke-4 kiri] dan Ketua Jurusan Penyuluhan Perkebunan Presisi, Iman Arman [depan, ke-6 kanan] bersama peserta pelatihan di Kabupaten Dairi, Sumut

Dairi, Sumut [B2B] - Sekitar 32 penyuluh dari sembilan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] dan Dinas Pertanian Kabupaten Dairi di Provinsi Sumatera Utara, antusias mengikuti pelatihan yang digelar oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat [UPPM] Polbangtan Medan selama tiga hari, 23 - 25 Juni 2022 di kantor Dinas Pertanian Pemkab Dairi.

Kegiatan tersebut didukung fasilitator dari Polbangtan Medan yakni Wakil Direktur II Mukhlis Yahya; Ketua Jurusan Penyuluhan Perkebunan Presisi, Iman Arman dan Kepala UPPM Polbangtan Medan, Firman RL Silalahi. Materi pelatihan tentang Evaluasi Penyuluhan Pertanian dan Pemasaran Kopi [Prospek dan Nilai Ekonomis].

Sebagaimana diketahui, Dairi merupakan penghasil kopi kualitas ekspor, kopi Sidikalang yang kondang ke mancanegara. Badan Pusat Statistik [BPS] Dairi 2020, mencatat luas perkebunan kopi Sidikalang mencapai 13.190 hektar di ketinggian 1.500 di atas permukaan laut [dpl] bagian dari kawasan pegunungan Bukit Barisan.

Hal itu sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang terus mendorong agar ekspor kopi Indonesia terus meningkat, ditargetkan hingga tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan.

"Produsen di hulu dan eksportir di hilir meningkatkan kerjasama sehingga pertumbuhan ekspor kopi sesuai target, bahkan lebih. Harus dibantu oleh stakeholders di kopi seperti penyuluh di sentra produsen kopi," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa petani kopi harus mengetahui proses pertanian dari hulu sampai ke hilir. 

"Dari mengolah lahan sampai pengemasan hingga pemasaran dan penjualan. Hal itu akan menjadi nilai lebih buat petani. Penyuluh memiliki peran vital untuk meningkatkan pengetahuan SDM pertanian didukung oleh UPT vokasi pendidikan Kementan," katanya.

Polbangtan Medan selaku Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yang merupakan unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari Kementerian Pertanian RI menggelar pelatihan tersebut sebagai implementasi UU Sistem Pendidikan Nasional No 20/2013, utamanya Pasal 20, "salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat." 

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya berupaya melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi melalui pengawalan dan pendampingan program utama Kementan seperti peningkatan ekspor, peningkatan kesejahteraan petani dan penumbuhan wirausahawan baru di sektor pertanian.

"Polbangtan Medan adalah lembaga pendidikan tinggi, salah satu tugas utamanya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan BP3K [Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan] untuk dapat mengembalikan tugas dan fungsi BP3K dan meningkatkan kompetensi penyuluh," kata Yuliana dalam sambutan yang disampaikan Firman RL Silalahi. [timhumaspolbangtanmedan]

Dairi of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.