Daging Sapi, Pemerintah Antisipasi Kebutuhan Puasa dan Lebaran

Gov`t Anticipates Needs Beef for the Ramadaan and Eid

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Daging Sapi, Pemerintah Antisipasi Kebutuhan Puasa   dan Lebaran
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan meninjau Rumah Potong Hewan (Foto: Kementan)

Jakarta (B2B) - Pemerintah siap mengantisipasi lonjakan harga daging sapi pada Juli dan Agustus 2013, karena meningkatnya permintaan daging sapi untuk menyambut bulan puasa dan Lebaran.

Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengatakan, pemerintah menyadari konsumsi daging sapi oleh masyarakat pada saat puasa dan menyambut lebaran jauh ebih tinggi dari biasanya sesuai budaya masyarakat muslim di Indonesia.

"Ya biasanya kalau Lebaran, orang yang tidak biasa makan daging jadi makan daging, apalagi menjelang Lebaran. Semua orang wajib beli daging," katanya di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/5).

Sementara itu, menurut Rusman, untuk persedian beras menjelang puasa dan Lebaran sangat mencukupi, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. "Kalau beras, cukuplah, malah Bulog itu sekarang menghadapi problem pemeliharaan beras karena stoknya terlalu banyak," katanya.

Jakarta (B2B) - The government is ready for the anticipated surge in beef prices in July and August 2013, due to increasing demand for beef during the month of Ramadan and Eid.

Deputy Minister of Agriculture, Rusman Heriawan said the government realizes beef consumption by the public at the time of fasting and Eid is much higher than usual, according culturally Muslim society in Indonesia.

"Well usually when Lebaran, people who do not usually eat meat so eating meat, especially before the holiday. Everyone shall buy meat," he said at the Presidential Palace complex in Jakarta, Wednesday (22/5).

Supplies of rice, according to Rusman, the fasting month and Lebaran is sufficient, so no need to worry. "If the rice, it is enough, even rice Bulog face maintenance problems due to stock too much," he said.