Korporasi Petani, Sasaran Pengembangan Pertanian oleh Bappeda Jawa Timur

Millennial Farmers are the Target of Indonesia`s East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Korporasi Petani, Sasaran Pengembangan Pertanian oleh Bappeda Jawa Timur
PROGRAM YESS JATIM: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyampaikan materi tentang ´Sinergi Konsep dan Capaian Progres Program YESS dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Agro Berbasis Korporasi´ pada kegiatan Koordinasi Bappeda Jatim di Jember.

Jember, Jatim [B2B] - Pertanian merupakan sektor yang terbukti paling bertahan dan tetap tumbuh saat covid 19, hal ini menandakan sektor pertanian dapat bertahan pada kondisi apapun.

Di sisi lain, kondisi rata-rata kepemilikan lahan petani yang minim, usaha pertanian hanya dilakukan di hulu, yang dilakukan secara sendiri-sendiri, sehingga menjadikan sektor pertanian rawan terhadap goncangan.

Arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus mampu memberikan jaminan pangan bagi seluruh rakyat, diamini dan dijalankan oleh seluruh jajarannya.

Hal tersebut digarisbawahi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDM] Dedi Nursyamsi bahwa banyak petani yang masih melakukan usaha secara sendiri-sendiri sehingga menjadikan posisi tawar rendah serta sulit untuk pengembangan usaha pertanian yang lebih besar.  

"Penumbuhan korporasi menjadi sangat penting karena pengelolaan usaha tani dilakukan mulai hulu sampai hilir dan pengelolaan manajemen usaha berbasis korporasi," kata Dedi Nursyamsi.

Guna menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah [Bappeda] mengadakan Koordinasi Pengembangan Kawasan Agro Berbasis Korporasi pada Badan Koordinasi Wilayah [Bakorwil] V Jember pada Rabu [6/9].

Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Bappeda dan dinas pertanian dari tujuh kabupaten/kota, diharapkan dapat mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan ketahanan pangan dan daya saing di bidang pertanian melalui korporasi.

Hadir sebagai narasumber antara lain Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember [Unej] Prof Soetriono dan
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana yang menyampaikan materi tentang ´Sinergi Konsep dan Capaian Progres Program YESS dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Agro Berbasis Korporasi.´

"Berdasarkan lesson learn, Program YESS dan pembentukan dan pengembangan Korporasi Petani memang bukan pekerjaan yang mudah," kata Udrayana yang akrab disapa Uud yang hadir didampingi Project Manager Program YESS Jatim, Acep Hariri.

Kendati demikian, katanya, dengan konsolidasi para petani, peningkatan kualitas SDM petani dan jaminan oleh offtaker serta dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan, maka mimpi besar Korporasi Petani dapat diwujudkan.

Menurut Uud, penumbuhan Korporasi Petani sangat diperlukan agar petani memiliki posisi tawar dan tertarik pada sektor pertanian karena pendapatan yang sangat menjanjikan.

"Adanya offtaker akan memberikan kepastian pasar sehingga petani akan fokus pada usaha tani agar hasilnya sesuai dengan yang dibutuhkan pasar," katanya lagi.

Uud menambahkan, pengawalan dan pendampingan pada Korporasi Petani sangat perlu dilakukan, mulai dari awareness, pelatihan, magang di offtakers maupun pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani.

"Menggabungkan petani memang sulit tetapi dengan semangat pendampingan pasti akan tercapai," katanya.

Menurut Uud, sampai saat ini koperasi milenial pada Program YESS telah terbentuk dan sudah melakukan kerjasama dengan berbagai offtakers antara lain Paskomnas Indonesia, PT Cargill dan offtakers lain.

"Masih sangat diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk pengembangan petani muda, karena korporasi yang akan dibangun petani milenial diharapkan menjadi lokomotif penggerak pertanian sehingga mampu memberikan manfaat bagi pelaku di sektor pertanian," katanya lagi. [didit/timhumasyessjatim]

Jember or East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.