Pertanian CSA, Kementan Partisipasi Aktif pada World Water Forum ke-10 di Bali
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Badung, Bali [B2B] - Pemerintah RI khususnya Kementerian Pertanian RI menunjukkan komitmennya pada pengelolaan air, yang efektif bagi pertanian berkelanjutan di Indonesia pada Forum Air Dunia/World Water Forum [WWF] ke-10 di Bali yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Badung, Bali pada Senin [20/5].
Komitmen Indonesia pada pengembangan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] yang diusung Kementan bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] dan telah diimplementasikan pada 24 kabupaten di 10 provinsi lokasi kegiatan CSA SIMURP.
Kegiatan WWF ke-10 dihadiri Presiden Dewan Air Dunia, Loic Fauchon, Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis dan pimpinan Bank Dunia. Diketahui, pendanaan Program SIMURP didukung Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia [AIIB].
Presiden RI Joko Widodo mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan air yang efektif di tengah proyeksi kekeringan yang akan mempengaruhi 500 juta petani kecil pada 2050.
Presiden Jokowi menyerukan kepada para pemimpin dunia dan pemangku kepentingan internasional untuk memperkuat kolaborasi dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan bahwa hanya satu persen dari air di Bumi yang dapat diakses untuk konsumsi manusia seraya mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan air yang efektif di tengah proyeksi kekeringan yang akan mempengaruhi 500 juta petani kecil pada 2050.
“Tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. No water, no life, no growth. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya berharga,” katanya.
Tim SIMURP Kementan dipimpin Project Manager Sri Mulyani beserta tim berpartisipasi aktif pada ajang WWF ke-10 di di Bali International Convention Center [BICC] dengan membuka booth CSA SIMURP didukung miniatur areal sawah CSA dan inovasi teknolosi CSA.
Upaya CSA SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang mendorong dan mengawal pertanian berwawasan iklim CSA, agar tetap kreatif dan inovatif bagi mitigasi perubahan iklim global.
"Fokus kerja Kementan pada 2024 adalah memperkuat produksi berbagai komoditas pokok seperti padi dan jagung di tengah perubahan iklim global," kata Mentan Amran.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan, keberhasilan kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian didukung oleh stakeholders terkait di antaranya SIMURP.
"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya.
Maksud dan tujuan partisipasi CSA SIMURP pada WWF ke-10 di Bali, kata Project Manager SIMURP Kementan, Sri Mulyani adalah menyoroti peranan penting dalam urusan air untuk menunjang kelangsungan hidup kebutuhan 275 juta orang Indonesia, kebutuhan industri, dan irigasi.
"Memperkenalkan teknologi dan praktik pertanian cerdas iklim yang dapat meningkatkan produktivitas sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," kata Sri Mulyani yang hadir di Bali mewakili Direktur NPIU SIMURP, Bustanul Arifin Caya. [timsimurpkementan]
Badung of Bali [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
