WorkShop 3 Hari, Polbangtan Malang Tingkatkan Reputasi dan Mutu Jurnal

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


WorkShop 3 Hari, Polbangtan Malang Tingkatkan Reputasi dan Mutu Jurnal
POLBANGTAN MALANG: Kegiatan workshop diikuti 46 peserta. Selain dosen, peserta juga berasal dari para pejabat fungsional khusus di lingkungan Polbangtan Malang.

Malang, Jatim [B2B] - Sebagai pendidik, dosen dituntut mampu menuangkan hasil penelitian dan gagasan ke dalam artikel jurnal. Hal itu sesuai amanat UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, sehingga publikasi ilmiah menjadi keniscayaan bagi pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan.

Kesadaran tersebut mengemuka dari upaya Kementerian Pertanian bagi tenaga pendidik Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dalam hal ini kegiatan Workshop atau Pelatihan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi yang digelar oleh Polbangtan Malang selama tiga hari.

Hadir sebagai narasumber adalah Mangku Purnomo, akademisi dari Universitas Brawijaya; Sugiharto,  akademisi dari Universitas Diponegoro dan Prof Deciyanto Soetopo dari Badan Riset dan Inovasi Nasional [BRIN].

Kegiatan workshop diikuti 46 peserta. Selain dosen, peserta juga berasal dari para pejabat fungsional khusus di lingkungan Polbangtan Malang.

Langkah Polbangtan Malang sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peran penelitian pertanian dan eksistensi professor riset bidang pertanian menjadi salah satu kunci keberhasilan program dan kemajuan pertanian. 

Pasalnya, berbagai terobosan pembangunan pertanian di antaranya adalah upaya peningkatan produktivitas dan produksi, pengembangan produk bernilai ekonomi tinggi serta mitigasi berbagai tantangan dapat diprediksi dan dilakukan pendekatan melalui riset, inovasi teknologi, rancangan kelembagaan, dan kebijakan yang dihasilkan secara tepat.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan pertanian di era modern tidak bisa terlepas dari penerapan hasil penelitian. 

“Untuk itu, berbagai hasil penelitian diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian,” katanya. 

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan Workshop atau Pelatihan Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi bertujuan agar para dosen memiliki gairah dalam menyusun artikel jurnal. 

“Minimal layak dimuat di Jurnal Ilmiah yang dimiliki kampus ini, meskipun itu usaha yang tidak mudah buat kami untuk mewujudkannya,” imbuhnya.

Saat memaparkan materi, Prof Deciyanto Soetopo menilai bahwa Jurnal Agriektisia yang dikelola oleh Polbangtan Malang visitasinya masih tergolong rendah dan masih perlu terus ditingkatkan.

“Menulis artikel di jurnal bagi dosen adalah suatu keniscayaan, baik demi kepentingan pragmatis untuk kenaikan pangkat ataupun kewajiban akademis sebagai sebuah kultur dari seorang dosen,” katanya. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.