Wapres Ma´ruf Amin Dorong Masyarakat Tekuni Dunia Pertanian

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Wapres Ma´ruf Amin Dorong Masyarakat Tekuni Dunia Pertanian
KETAHANAN PANGAN: Wakil Presiden RI Ma´ruf Amin mengingatkan bahwa penduduk bertambah dan lahan berkurang. Alih fungsi lahan jadi isu serius yang berimbas pada kesejahteraan petani dan lingkungan [Foto: Kementan]

Jakarta [B2B] - Masyarakat Indonesia diajak oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin untuk kembali bertani, khususnya budidaya dan bercocok tanam, untuk menjamin ketersediaan pangan dan menghasilkan generasi sehat sebagai penerus bangsa.

Seruan tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin pada Seminar Ketahanan Pangan Nasional di Jakarta, Senin [3/4] yang digelar melalui melalui virtual zoom.

"Marilah keluarga Indonesia berkegiatan tani atau cocok tanam. Ajak anggota keluarga menanam sayur, kacang-kacangan atau buah-buahan demi ketahanan pangan di rumah," katanya.

Wapres mengatakan ketahanan pangan merupakan sebuah keharusan seperti yang tertulis pada Pasal 27 UUD 1945, dan dinilai sebagai hak asasi manusia. Hak untuk memperoleh pangan adalah hak asasi manusia [HAM] seperti tertulis pada Pasal 27 UUD 1945 dan Deklarasi Roma.

"Dengan terjaminnya ketersediaan pangan, anak-anak akan mendapat asupan gizi yang sehat, nutrisi yang baik dan tubuh yang sehat pula sebagai calon penerus bangsa," katanya.

Wapres menambahkan, ke depan tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan semakin tinggi, mengingat dari tahun ke tahun, pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia semakin banyak. Hal ini berbanding terbalik dengan luas lahan pertanian yang kian menipis.

"Karena itu kewajiban pemerintah berhadapan dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Saat ini, populasi Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa, dan pada 2045 diperkirakan menjadi 319 juta jiwa," katanya. 

Menurutnya, penduduk bertambah dan lahan berkurang. Alih fungsi lahan jadi isu serius yang berimbas pada kesejahteraan petani dan semua ekologi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi menambahkan bahwa perlahan, pertanian Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang makin baik. Ini terlihat dari jumlah produksi yang kian hari kian surplus.

"Saya mau bilang kalau pertanian Indonesia saat ini semakin baik, bahkan jumlah dalam setiap panen selalu surplus. Insyaallah kita bisa menjaga ketersediaan pangan," tutupnya.

Sejalan hal itu, jumlah petani di Indonesia disebut Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengalami penambahan hingga 8 juta orang. Penambahan ini, karena kondisi pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari setahun ini disebut membuat banyak orang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja [PHK]. 

"Banyak dari mereka pulang kampung menjadi petani. Pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat berkontribusi positif saat pandemi. Kebutuhan pangan yang terus meningkat membuat sektor pertanian menyediakan lapangan pekerjaan yang sangat luas," katanya.

Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to Indonesian Agriculture Minister, Syahrul Yasin Limpo here on Monday [April 3].