Kementan Dukung `Herd Immunity`, Polbangtan Malang Gelar Vaksin Booster
Indonesian Govt Held the Booster Vaccination in Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian tetap memberi kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Pertanian tidak boleh berhenti", maka SDM pertanian harus tetap sehat dengan mematuhi Protokol Kesehatan dan melakukan vaksinasi, untuk mencapai Herd Immunity [kekebalan kelompok].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengharapkan upaya vaksinasi dapat mengurangi transmisi/penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pandemi, mencapai herd immunity dan melindungi masyarakat, khususnya SDM pertanian tetap produktif.
"Pertanian tidak boleh berhenti. Penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia menjadi program utama Kementan, terlebih di tengah masa pandemi Covid-19," kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi tentang pentingnya kesehatan bagi SDM pertanian sebagai tulang punggung pembangunan pertanian.
"Kita sudah lama diterpa pandemi covid 19 dan perubahan iklim, namun dalam kondisi ini produktivitas dan produksi pertanian tidak boleh berkurang, bahkan harus terus bertambah. Kuncinya sehat, patuh pada Protokol Kesehatan dan mengikuti vaksinasi," katanya.
Seruan tersebut dilaksanakan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang selaku Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan vokasi pertanian di Provinsi Jawa Timur yang menggelar program vaksinasi lanjutan [booster] menggandeng RS Brawijaya.
Program vaksin booster menargetkan civitas Polbangtan Malang beserta keluarganya di Aula Sasana Giri Sabha, Ir Syamsuddin Abbas pada Rabu [2/2]. Peserta vaksin booster adalah mereka yang telah menerima vaksinasi primer lengkap dengan jenis vaksin Sinovac, Sinopharm pada dosis pertama dan kedua.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan vaksin booster bagi civitas akademika Polbangtan Malang termasuk satuan pengamanan [Satpam] dan tenaga kebersihan.
"Peserta vaksinasi lanjutan adalah yang telah menerima vaksinasi primer lengkap dengan jenis vaksin Sinovac, Sinopharm pada dosis pertama dan kedua," katanya saat memantau kegiatan vaksin dan ikut divaksin.
Menurutnya, jarak antara vaksinasi kedua dan booster minimal enam bulan. Hal itu mengacu pada Surat Edaran No HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan [Booster]. Tujuannya, meningkatkan antibodi terhadap virus SAR-CoV-2.
"Sebagai institusi pendidikan, Polbangtan Malang siap membantu Gerakan Nasional Vaksinasi Covid-19 untuk mempercepat program Herd Immunity satu tahun dari pemerintah,” kata Setya BU.
dr Frida selaku dokter klinik di Polbangtan Malang menerangkan bahwa vaksinasi ketiga ini menggunakan jenis vaksin Astrazeneca sebagai vaksin heterolog. Sebelumnya, platform yang digunakan untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua adalah Sinovac.
“Dua kali dosis vaksin primer kita gunakan Sinovac, tapi yang ketiga dengan AstraZeneca agar lebih heterolog, karena pemerintah memandang akan lebih mampu meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh,” katanya yang mengerahkan belasan tenaga kesehatan untuk mendukung sukses program booster tersebut. [Humas Polbangtan Malang/Didit]
Malang of East Java [B2B] - In the midst of the Covid-19 pandemic, the Indonesian agricultural sector continues to make a significant contribution to Indonesia's economic growth. "Farming can't stop" then agricultural human resources must remain healthy by complying with the Health Protocol and vaccination to achieve Herd Immunity.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo hopes that vaccination efforts can reduce the transmission of Covid-19, reduce the number of sufferers and deaths due to the pandemic, achieve herd immunity and protect the community, especially agricultural human resources remain productive.
"Farming can't stop. Providing food needs for Indonesia's 267 million people must continue as the ministry's main program, even in the midst of a pandemic," Minister Limpi said.
