Job Fair Polbangtan Malang Buka 421 Lowongan pada 16 Mitra Swasta di Jatim

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Job Fair Polbangtan Malang Buka 421 Lowongan pada 16 Mitra Swasta di Jatim
PROGRAM YESS JATIM: Kegiatan Job Fair menyedot perhatian 3.057 pendaftar online melalui Hello Work dengan peluang 421 lowongan dan 30 di antaranya bagi penyandang disabilitas yang dibuka oleh 16 mitra swasta di Jatim.

Pasuruan, Jatim [B2B] - Keseriusan pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian terus ditunjulkan dalam bentuk nyata, guna menumbuhkan minat generasi milenial terhadap sektor pertanian. Perusahaan swasta selaku mitra dunia usaha dan dunia industri [DuDi] pun merespons positif upaya Kementerian Pertanian RI.

Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur dari Program Young Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar acara Job Fair.

Kegiatan Job Fair kali ini diselenggarakan di Unit Pelaksana Teknis [UPT] Disnaker Latihan Kerja Daerah [LKD] Balai Latihan Kerja [BLK] Rejoso Kabupaten Pasuruan, Rabu [28/9] yang dimulai pukul 08.00. Tampak hadir Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pasuruan, Nurul Huda.

Kegiatan Job Fair menyedot perhatian 3.057 pendaftar online melalui Hello Work dengan peluang 421 lowongan [pekerjaan jabatan] dan 30 di antaranya bagi penyandang disabilitas pada 16 perusahaan swasta. 

Ada 16 perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yang dihadirkan dalam Job Fair bertema ´YESS Programme PPIU Jawa Timur´. Perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya berlokasi di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang. 

Kegiatan Job Fair tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa generasi milenial dapat segera mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Terbukti dengan banyaknya pemuda dan pemudi yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian.

“Itu adalah contoh nyata bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kemiskinan, setelah ditunjang mekanisasi dan inovasi pertanian yang menjadikan pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan,” ujarnya.

Mentan Syahrul meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian maju, mandiri, serta modern.

Sementara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian membutuhkan SDM yang andal dan unggul. 

“Petani milenial harus siap menjadi pengusaha pertanian milenial yang kreatif, inovatif, professional, berdaya saing dan tentunya mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin," katanya.

Menurut Dedi Nursyamsi, output dan tujuan pendidikan vokasi Kementan adalah menciptakan job seeker dan job creator, yaitu membentuk wirausaha muda pertanian dan SDM yang siap bekerja didunia usaha industri pertanian.

"Pertanian ke depan harus maju, mandiri dan modern. Kuncinya pada kemampuan SDM pertanian. Pertanian bukan hanya tentang makan. Pertanian itu lapangan kerja. Pertanian itu bisnis besar," katanya lagi.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pasuruan, Nurul Huda mengatakan, Job Fair tahun ini menjadi pematik semangat seluruh stakeholders di Indonesia untuk menggelar Job Fair serupa.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polbangtan Malang yang telah memberikan fasilitas dan telah menggelar event yang bertujuan memberikan ruang yang sama kepada penyandang disabilitas terhadap akses kehidupan yang layak melalui pasar kerja," katanya.

Ia mengaku animo pencari kerja sangat tinggi. Jumlah pendaftar lewat online melalui Hello Work mencapai 3.057 orang.

Program tersebut bertujuan untuk menciptakan enterpreneur muda alias petani milenial di Indonesia. Sehingga perusahaan yang berpartisipasi hanya yang memproduksi hasil-hasil pertanian ataupun perusahaan yang mensupport peralatan di bidang pertanian.

“Saya berterima kasih atas kerjasama dengan Kementerian Pertanian dengan program YESS. Program YESS selaras dengan program Pemkab Pasuruan yakni Pelasan yang merupakan akronim dari Pelatihan Santri. Tujuannya untuk menciptakan kemandirian santri dalam dunia usaha”, jelas Gus Irsyad demikian sapaan akrab Bupati Pasuruan.

Sementara Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menjelaskan bahwa Job Fair merupakan salah satu wadah untuk mempertemukan job seeker dengan perusahaan. Ia pun mengharapkan dapat terjadi link and match dari kegiatan ini.

“Job Fair memberikan kesempatan kepada yang hadir disini untuk mempersipakan diri untuk terjun di dunia kerja tepat sesuai dengan kompetensi pada perusahaan mitra,” tegas Uud. [didit/yessjatim]

Pasuruan of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.