Presiden Jokowi Sambut Kapal Ternak di Tanjung Priok

The First Indonesian Cattle Ship Arrived at the Port of Tanjung Priok in Jakarta

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Presiden Jokowi Sambut Kapal Ternak di Tanjung Priok
Presiden RI Joko Widodo didampingi Mentan Amran Sulaiman naik ke kapal ternak KM Camara Nusantara I yang tiba Jumat dini hari (11/12) diPelabuhan Tanjung Priok (Foto: B2B/Mac)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat sore ini (11/12) untuk menyaksikan  kedatangan pelayaran perdana dari kapal khusus pengangkut ternak, KM Camara Nusantara 1 yang mengangkut 353 ekor sapi Bali jantan dari Pelabuhan Tenau di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kapal ternak ini merupakan implementasi dari konsep tol laut yang digagas Presiden Jokowi, sebagai upaya optimalisasi untuk menata distribusi ternak sapi nasional dan perbaikan tata niaga dengan memanfaatkan kapal angkut khusus ternak, "sehingga sapi dari NTT tidak lagi diangkut dengan kapal barang atau truk dengan jarak yang sangat panjang dan waktu tempuh yang lama," kata Mentan Amran Sulaiman kepada pers di Jakarta pada Jumat (11/12).

Menurutnya, pemanfaatan kapal khusus ternak yang menghubungkan antar pulau atau yang disebut tol laut ini, diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan sapi di daerah konsumsi oleh daerah sentra produksi.

Kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara 1 menyediakan 500 ruang untuk sapi sesuai standar internasional, yang akan terus dimanfaatkan untuk pengiriman ternak dari wilayah produsen ternak seperti NTT, NTB dan Jawa Timur ke daerah konsumsi yakni Jabodetabe, ini diharapkan dapat maksimal karena diyakini mampu menekan harga distribusi sapi.

Sebagaimana diketahui, pengangkutan ternak sapi dengan pelayaran perdana kapal ternak KM Camara Nusantara 1 dilakukan pada Minggu (6/12) pukul 01.00 WITA dari Pelabuhan Tenau Kupang NTT dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Jum’at pagi (11/12) Desember.

Mentan menambahkan, jumlah ternak yang diangkut mencapai 353 ekor sapi Bali jantan dengan rata-rata bobot hidup 250 kg sampai 350 kg dengan perkiraan rata-rata produksi daging sapi adalah 125 kg per ekor.

Pengawalan ternak selama perjalanan dari Kupang menuju Jakarta dilakukan oleh tujuh petugas kesehatan hewan dari BBVet Denpasar dan Karantina Pertanian Kelas I Kupang.

Harga bobot hidup sapi di NTT yang dikirim ke Jakarta adalah Rp30.000 per kg bobot hidup. Pembelian ternak dari NTT ke DKI Jakarta dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) yang diwakili oleh Depot Logistik (Dolog). Ternak selanjutnya akan dikirim ke kandang ternak lokal di Desa Gandasari Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi Jawa Barat milik Perum Bulog. Pemulihan ternak akan dilakukan selama dua hari di kandang penampungan Dolog, dan untuk selanjutnya sapi dapat dimanfaatkan oleh pembeli sebagai sapi bakalan dan siap potong.

Jakarta, Indonesia (B2B) - Indonesia President Joko Widodo was accompanied by the Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman working visit to the Port of Tanjung Priok in Jakarta on Friday afternoon (12/11) to welcome the maiden voyage of the cattle ship, KM Camara Nusantara 1, having departed from the Port of Tenau in Kupang, capital of East Nusa Tenggara province who carrying 353 Bali cows to Jakarta.

Cattle ship is an implementation of sea toll was initiated by President Widodo as optimization of the cattle distribution in Indonesia, and improving the cattle trade, and the improvement of the cattle trade system by utilizing special transports of cattle, "so the cattle from NTT is no longer transported by freighter or truck with very long distances and long travel time," Minister Sulaiman told reporters here on Friday (12/11).

According to him, the use of livestock vessels that connect the inter-island or sea toll, it is expected to support the fulfillment of production centers to the  consumption region.

Cattle ship KM Camara Nusantara 1 provides 500 spaces for cattle according to international standards, which will be used to transport cattle from production centers such as NTT, West Nusa Tenggara and East Java to Jakarta, which is expected to reduce distribution costs cows.

Minister Sulaiman added, the number of animals transported 353 bulls with an average live weight of 350 kg, and the weight of beef per cow reached 125 kg.

As known, the cattle ship KM Camara Nusantara 1 departed on Sunday (12/6) at 01.00 a.m. of the Port of Tenau in Kupang, NTT and arrived at Port of Tanjung Priok on Friday morning (12/11).
.
Minister Sulaiman added, the number of animals transported 353 bulls with an average live weight of 350 kg, and the weight of beef per cow reached 125 kg.

Livestock escort while traveling from Kupang to Jakarta conducted by seven animal health officials from Denpasar Veterinary Office and Kupang Agricultural Quarantine.

The price of live weight of cattle being sent to Jakarta at 30,000 rupiahs per kg of live weight. The purchase of livestock from NTT to Jakarta conducted by the National Logistics Agency called Bulog, which represented by logistics depot of Bulog. Cattle then distributed to a local cattle sheds in Gandasari village of West Cikarang sub-district in Bekasi, West Java.