Kapal Ternak Diapresiasi Legislator dari Komisi IV DPR dan Puskud NTT
Indonesian MP and Businessmen Appreciated the Cattle Ship
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kapal khusus pengangkut ternak, KM Camara Nusantara I yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat dini hari (11/12) disambut positif oleh legislator dari Komisi IV DPR, Almuzzamil Yusuf maupun oleh Direktur Utama Puskud Nusa Tenggara Timur (NTT) Benny Subagio, dan Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi untuk memangkas biaya transportasi hewan ternak khususnya sapi dan meringankan harga daging sapi bagi konsumen.
Ketiganya mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian RI setelah Presiden RI Joko Widodo menargetkan Indonesia mampu swasembada daging dan memerintahkan Kementerian Perhubungan membangun kapal khusus pengangkut ternak, dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 10 November 2015, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Langkah Presiden tersebut direspon cepat oeh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman sepekan kemudian (18/11) dengan memantau langsung kesiapan hewan ternak di Kupang, NTT bersama Gubernur NTT Frans Leburaya kemudian melakukan koordinasi dengan Badan Karantina Pertanian dan dialog bersama para peternak di Kupang, NTT pada hari yang sama menjelang pelayaran perdana KM Camara Nusantara I mengangkut 353 ekor sapi ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Anggota DPR Almuzzammil Yusuf dari Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS) melalui pernyataan tertulisnya mengapresiasi langkah Pemerintah RI yang menghadirkan kapal ternak untuk mendukung pemasaran sapi dan sekaligus meringankan harga di tingkat konsumen.
“PKS mengapresiasi terobosan ini. Karena keberadaan kapal tersebut tidak hanya akan memangkas biaya trasportasi tapi juga lama perjalanan transportasi yang berdampak positif pada kesehatan sehingga sedikitnya penurunan bobot hewan ternak,” kata politisi senior PKS tersebut melalui keterangan persnya pada Sabtu (12/12).
Dia mengajak semua pihak untuk mendukung langkah Kementerian Pertanian RI untuk mensukseskan kebijakan tersebut demi mendukung kedaulatan pangan di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi didampingi Mentan Andi Amran Sulaiman, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan pada Jumat petang (11/12) meninjau kapal ternak KM Camara Nusantara I yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok setelah melakukan pelayaran perdana dari Pelabuhan Tenau di Kupang, NTT pada Minggu (6/12) pukul 01:00 WITA menuju Jakarta.
Pernyataan senada dikemukakan Benny Subagio bahwa kapal ternak menjadi solusi terbaik bagi pemasaran sapi di NTT, yang selama ini mengalami kendala dalam mengangkut sapi dari sentra produksi di NTT ke daerah konsumsi di Jakarta dan sekitarnya.
"Langkah Presiden Jokowi dan implementasinya oleh Mentan Amran Sulaiman sangat positif bagi peternak dan pemanfaatan kapal khusus ternak yang menghubungkan antar pulau atau yang disebut tol laut ini, diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan sapi di daerah konsumsi oleh daerah sentra produksi," kata Benny Subagio yang dihubungi B2B via telepon seluler pada Sabtu sore (12/12).
Menurutnya, saat ini pasokan sapi di NTT mencapai 50.000 ekor dan siap didistribusikan ke Jakarta dan sekitarnya dengan kapal ternak, yang memang ditunggu-tunggu para peternak karena selama ini terkendala oleh biaya tinggi mulai dari pengangkutan di sentra produksi sapi hingga ke Jakarta.
"Kami siap mendukung langkah pemerintah untuk swasembada sapi dan swasembada daging sehingga menguntungkan peternak dan tidak membebani konsumen," kata Benny.
Dani Suhadi menambahkan, langkah pemerintah pusat sangat mendukung peningkatan kesejahteraan para peternak karena dapat memasarkan ternak dengan biaya angkut yang layak sesuai kemampuan para peternak, karena selama ini ekonomi biaya tinggi tersebut dibebankan kepada konsumen dan akibatnya sapi lokal kalah bersaing dengan sapi impor.
Jakarta (B2B) - The cattle ship KM Camara Nusantara I anchored at Tanjung Priok Port in Jakarta on Friday morning (12/11) was appreciated by legislators of Commission IV, Almuzzamil Yusuf and President Director of Center Village Cooperative Unit called Puskud, Benny Subagio and Head of Livestock Department in East Nusa Tenggara province, Dani Suhadi to cut cost of transporting livestock from production centers to consumption centers in Jakarta.
They are appreciated efforts of the Agriculture Ministry after Indonesian President Joko Widodo targets that the country should be able to self-sufficiency in meat, and ordered the Transportation Ministry to build special ships for transporting the cattle, and inaugurated by President Widodo on 10 November 2015, to coincide with the commemoration of Memorial Day in Bangkalan, Madura, East Java.
The fast pace of President Widodo responded by Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman week later (11/18) by monitoring the readiness of the procurement of cattle in Kupang, provincial capital of NTT which was accompanied by NTT Governor Frans Leburaya then coordinate with the local Agricultural Quarantine Agency, and then dialogue with local farmers on the same day before the maiden voyage of KM Camara Nusantara I transport the 353 head of cattle to the Tanjung Priok port in Jakarta.
Indonesian MP, Almuzzammil Yusuf of the Social Justice Pary called PKS through his written statement expressed their appreciation to the Jakarta policies that provide the cattle ship, to support the distribution of cattle that will ease the burden on consumers.
"The PKS appreciated this breakthrough. Because the cattle ship in addition to cut transportation cost and shorter travel time will have a positive impact on the health of cattle animals so that the weight of cattle don´t down drastically," said PKS senior politician through his press statement on Saturday (12/12).
He called on all parties to support the Ministry of Agriculture to measure the success of these policies to support food sovereignty in Indonesia.
As is known, President Widodo was accompanied by Minister Sulaiman, the Armed Forces Commander Gen. Gatot Nurmantyo, National Police Chief Gen. Badrodin Haiti, Transportation Minister Ignasius Jonan on Friday afternoon (12/11) reviewed the the cattle ship of KM Camara Nusantara I are anchored at Tanjung Priok Port after maiden voyage from Tenau Port in Kupang, NTT on Sunday (6/12) at 01:00 pm to Jakarta.
Similar statement was said by Benny Subagio, that the the cattle ship is the best solution for the distribution cattle from NTT, which have experienced problems in transporting cattle from production centers in the province to consumption areas in Jakarta and surrounding areas.
"The policy of President Widodo and implementation by Minister Sulaiman is very positive for the farmer, to take advantage of cattle ship as inter-island transportation or called sea toll, is expected to help meet the needs cattle in the area of consumption by production center," said Benny Subagio who was contacted by the B2B via cellphone on Saturday afternoon (12/12).
According to him, the current supply of cattle in NTT almost 50,000 head of cattle and ready to be distributed to Jakarta and surrounding areas with the cattle ship, which was eagerly awaited because farmers have been constrained by high costs, for transporting from production centers to Jakarta.
"We are ready to support the government´s move to cattle self-sufficiency, and self-sufficiency in meat so as to benefit pre farmers but does not burden the consumers," Mr Subagio said.
Dani Suhadi added, the central government is very supportive measures improving the welfare of farmers in NTT, to distribute their livestock at an affordable cost, because so far the high economic costs charged to consumers, and push local cattle prices are more expensive than imported cattle.
