Siswa SMKPPN Kementan Kawal Kendali OPT Desa Mitra di Banyuasin

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Siswa SMKPPN Kementan Kawal Kendali OPT Desa Mitra di Banyuasin
SMKPPN SEMBAWA: Cuaca terik tak menghalangi tekad dan semangat siswa mendukung pengendalian OPT hama walang sangit pada Desa Mitra bersama BPP Sembawa didampingi Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni dan Koordinator BPP Sembawa, Rita Arsiani dan PPL setempat.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Faham masalah, kenali lapangan dan atasi kendala menjadi semangat belajar dan etos kerja bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan - Pembangunan Pertanian [SMK-PP] binaan Kementerian Pertanian RI mencetak petani milenial yang siap terjun sebagai job creator dan job seeker serta wirausahawan pertanian di abad digital.

Kinerja tersebut ditunjukkan oleh 31 siswa SMK-PP Negeri Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan mendukung pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] khususnya hama walang sangit [leptocorisa acuta] pada tanaman padi sawah di lokasi Demplot Pemupukan Berimbang.

Didampingi Kepala SMK-PPN Sembawa, Yudi Astoni dan sejumlah pendidik serta tenaga kependidikan, siswa berjibaku mengatasi OPT pada Desa Mitra di Desa Santan Sari, Kecamatan Sembawa, Banyuasin. Kolaborasi SMK-PPN Sembawa dengan BPP Model Kostratani di Kecamatan Sembawa.

Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bagi siswa pendidikan vokasi khususnya SMK-PPN memahami masalah, mengenal lapangan dan mengatasi kendala dan tantangan bersama Balai Penyuluh Pertanian model Komando Strategis Pembangunan Pertanian [BPP KostraTani] bagi kepentingan petani di Desa Mitra.

"KostraTani dibentuk untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP. KostraTani, wujud gerakan pembangunan pertanian di Indonesia yang menyelaraskan kemajuan era industrialisasi 4.0. KostraTani berpusat di Kecamatan, karena pembangunan pertanian dilakukan dari lapangan, khususnya di desa hingga kecamatan,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi  mengatakan bahwa KostraTani menjalankan lima peran utama mendukung pembangunan pertanian nasional.

Kelima peran dimaksud yakni sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, dan pusat konsultasi agribisnis, serta pusat pengembangan jejaring dan kemitraan,” katanya.

Kepala SMK-PPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan bahwa kegiatan Demplot Pemupukan Berimbang pada tanaman padi sawah di Desa Santan Sari, salah satu rangkaian kegiatan Desa Mitra oleh unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari BPPSDMP Kementan tersebut.

"Tujuannya, mendampingi kegiatan PPL dalam melakukan pembinaan petani serta untuk menjadikan tempat belajar praktik siswa di lapangan pada budidaya tanaman padi sawah," katanya.

Menurut Yudi Astoni, kegiatan sinergisitas dapat dilanjutkan dan ditingkatkan lagi demi memajukan pertanian khususnya di Kecamatan Sembawa, Banyuasin.

Koordinator BPP Sembawa, Rita Arsiani beserta PPL Desa Santan Sari dan siswa SMKPPN Sembawa melakukan melakukan pengendalian hama walang sangit pada tanaman padi sawah dengan penyemprotan insektisida menggunakan bahan aktif klorpirifos 530 g/l dan sipermetrin 55 g/l serta fungisida dengan bahan aktif  trifloksistrobin 25%.

"Tampak para siswa bersemangat dalam proses mengendalikan hama, dengan terjun langsung ke sawah walaupun cuaca sangat terik," kata Rita Arsiani. [timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.