Kementan Ajak Penyuluh Pertanian Maksimalkan Teknologi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani

Gresik, Jatim [B2B] - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi melanjutkan safari kerjanya di Provinsi Jawa Timur.
Setelah sebelumnya memberikan motivasi untuk peserta Workshop Pemantauan dan Persiapan Advance Training di Hotel Royal Tulip Surabaya, kunjungan dilanjutkan dengan mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Cerme di Kabupaten Gresik, Senin [25/9].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian.
"Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan, pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat," katanya.
Penyuluh sebagai garda terdepan, kata Mentan Syahrul, dalam penyediaan pangan bagi 273 juta jiwa, itu bukan hal yang mudah, penyuluh harus mampu menjadi sahabat dan pemberi solusi untuk petani.
"Manfaatkan sumber daya yang ada, pengetahuan dan teknologi, karena penyuluh dan petani, tulang punggung bangsa," katanya lagi.
Di hadapan 30 penyuluh pertanian dan sejumlah petani milenial Jatim di BPP Cerme, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, meminta penyuluh agar selalu mendampingi dan hadir untuk petani.
"Cara mengatasi keterbatasan penyuluh adalalah tetap bersemangat walau BOP [Biaya Operasional Penyuluh] kecil. Kunci produktivitas ada pada penyuluh. Selain itu pentingnya pemanfaatan internet of things," katanya.
Keterbatasan jumlah penyuluh menjadi perhatian khusus Dedi Nursyamsi, pasalnya jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Gresik saat ini berjumlah 51 orang.
Sementara, menurut data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan di Gresik terdapat 16 BPP, 303 desa dan Gapoktan, 1075 Poktan. Saat ini satu penyuluh membawahi enam desa dan 120 kelompok tani [Poktan].
"Lanjutkan lakususi, dan manfaatkan internet of things. Usahakan agar penyuluh hadir dan mendampingi petani," kata Dedi Nursyamsi.
Dia menambahkan bahwa salah satu kunci suksesnya pembangunan pertanian, dengan menerapkan smart farming.
"Smart farming adalah pertanian cerdas, yang dilakukan orang cerdas dan cara cerdas serta menggunakan varietas tinggi bermutu. Manfaatkan alsintan untuk mempercepat proses produksi, dan manfaatkan internet of things yang lebih praktis, mudah dan cepat," imbuh Dedi Nursyamsi.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro mengatakan, kehadiran Kepala Badan memberikan semangat baru ditengah keterbatasan SDM yang ada.
"Walau SDM kami terbatas, kami tetap dapat menggunakan teknologi yang ada seperti pemanfaatan smartphone serta lakususi seperti yang disampaikan kepala badan," katanya.
Gresik of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.