Lewat KUR, Kementan Dorong Produktivitas Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sumbawa, NTB [B2B] - Sekitar 100 orang petani dan penyuluh di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat hadir dalam kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar di Grand Hotel Sumbawa, Rabu [16/3]
Bimtek kali ini membahas mengenai pembiayaan usaha pertanian melalui kredit usaha rakyat [KUR] dan memberikan pemahaman tentang kemampuan pengelolaan keuangan pribadi dan keuangan usaha yang menjadi salah satu kunci untuk dapat mempertahankan profit di era pandemi saat ini.
Kegiatan Bimtek tersebut sejalan dengan seruan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani.
"Masyarakat harus bersyukur karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi," katanya.
Hal itu digarisbawahi pula oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.
Suhirmanto selaku ketua senat Polbangtan Malang menjelaskan masalah pembangunan pertanian di Indonesia ada tiga, yaitu produktivitas masih rendah, kehilangan hasil saat panen dan kelembagaan.
"Bimtek ini merupakan bagian implementasi perwujudan sumber daya pertanian dalam mendorong peningkatan kapasitas berusaha tani" paparnya.
Anggota Komisi IV DPR-RI, Johan mengatakan besar harapannya agar kegiatan bimtek ini bisa diikuti dengan baik oleh penyuluh dan petani agar mendapat pengetahuan bagaimana mengakses KUR dan bagaimana persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan KUR.
"KUR ini sangat penting agar petani lebih mudah dalam mengembangkan usaha pertaniannya dan rasa kepemilikan petani atas aset pertaniannya menjadi tinggi" tegas Johan
Materi mengenai kredit usaha rakyat ini disampaikan oleh dua narasumber yaitu Yudi Saputra dari BRI Sumbawa dan Rizki Hermawan dari Dirjen Penganggaran Pertanian Ditjen PSP
Yudi menyampaikan bahwa kemampuan akses pembiayaan bersubsidi KUR semakin terbuka utk mendukung kegiatan usaha yang dimiliki petani baik utk pembiayaan on farm [sektor produksi /hulu] maupun pembiayaan off farm [sektor trading/hilir].
"BRI siap utk pembiayaan petani sesuai ketentuan dan mekanisme KUR yang telah ditetapkan pemerintah." paparnya.
Sementara pada materi selanjutnya Rizki menjelaskan dengan adanya KUR bunga rendah 6% per tahun petani terbantu dalam persoalan pembiayaan.
"Terbukti dengan situasi pandemi selama dua tahun terakhir sektor pertanian mampu bertahan, dan petani sangat terbantu dengan KUR" jelas Rizki.
Sumbawa of West Nusa Tenggara [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
