Gencarkan Genta Organik, Polbangtan Kementan gelar Sekolah Lapang Di Situbondo
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Situbondo, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus menggencarkan Program Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] untuk mendorong petani bersama penyuluh mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menerapkan pemupukan berimbang, guna menjaga kesuburan tanah sekaligus menunjang nutrisi bagi tanaman.
Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo tiada henti mengajak penyuluh aktif mengawal dan mendampingi petani, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian antara lain dengan penggunaan pupuk organik.
"Pasalnya, menjaga tanah dan kesuburannya, menjadi kewajiban bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan pemupukan berimbang.," kata Mentan Syahrul.
Hal itu, menurut mentan, sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, di mana harus menjamin ketersediaan pangan seluruh rakyat Indonesia. Artinya, kebutuhan pangan 270 juta rakyat wajib kita kawal dan tidak boleh terganggu sama sekali.
Secara terpisah, Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP Kementan, menekankan perlunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan kepada petani antara lain sosialisasi pupuk organik melalui pupuk organik.
"Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia," kata Dedi.
Program Genta Organik yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian, merupakan program strategis dalam budidaya pertanian yang ramah lingkungan. Program ini lebih menekankan pemanfaatan sumber daya local yang lebih optimal yaitu memanfaatkan pupuk organik padat/cair, pupuk hayati/mikro organisme lokal, dan pemanfaatan bahan pembenah tanah [amelioran].
Selain itu, Genta Organik juga mempunyai peran yang besar dalam mengatasi kelangkaan pupuk kimia yang terjadi akhir-akhir ini diseluruh wilayah sentra produksi di Indonesia.
Gerakan ini ditandai dengan membuat demfarm pada 1000 titik diseluruh Indonesia, masing-masing titik atau setiap Kabupaten melibatkan 10 kelompok tani dan masing-masing kelompok membuat demfarm seluas 1 Ha. Pelaksanaan tanam Genta organik menyesuaikan kondisi masing-masing lokasi.
Eksekusi program genta organik, paling tidak ada enam tahapan yaitu koordinasi, sosialisasi, rembug tani, pelaksanaan sekolah lapang [SL], pendampingan di lapang, dan terakhir temu lapang [farm field day].
Salah satu titik program Genta Organik yang didampingi oleh Polbangtan Malang dengan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Situbondo ada di Wilayah Besuki, Kabupaten Situbondo. Saat ini, sudah dilakukan empat tahapan dari enam tahapan yang ada. Tinggal dua tahapan berikut nya yaitu pendampingan di lapangan dan temu lapang.
Secara kronologis yang telah dilakukan oleh Polbangtan Malang kolaborasi dengan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Situbondo adalah memberikan sosialisasi, rembug tani, dan SL. Materi yang telah disampaikan Polbangtan Malang pada saat sosialisasi, rembug tani, dan SL, antara lain adalaah pembuatan pupuk organik padat, biosaka, pembuatan pupuk hayati atau MOL, dan pembenah tanah/ameliorant.
Kegiatan semua dilaksanakan di BPP Besuki, Dinas Pangan dan Pertanian Kab. Situbondo. Diikuti oleh 100 orang peserta yang berasal dari 10 kelompok tani [Keltan Bahagia, Keltan Sari Bumi, Keltan Mandiri, Keltan Harapan Jaya, Keltan Sumber Pangan, Keltan Prana Jaya, Keltan Citro Utomo, Keltan Sinar Bumi, Keltan Jasa Mulya, dan Keltan Sunan Ampel I].
Sepuluh kelompok tersebut tersebar di tiga desa [Sumberejo, Jetis, Widoro Payung]. Salah satu kelompok merupakan pelaksana pertanian organik yaitu Kelompok Tani Bahagia, yang diketuai oleh Jufri.
Menurut Jufri, ketua kelompok pelaksana pertanian organik, pada tahap awal teknologi organik diterapkan memang mengalami penururan produksi sekitar dua tahun. Secara perlahan produksi akan stabil dan meningkat sesuai dengan potensi varietas yang di tanam.
Demfarm akan dilaksanakan sekitar pertengahan Mei 2023, dengan mengimplementasikan budidaya pertanian yaitu tanam padi menggunakan teknologi pro organik. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pemanfaatan teknologi pro organik itu berpengaruh terhadap hasil. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Situbondo of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
