Akselerasi Program, Kementan Sokong Polbangtan Gelar Workshop PWMP

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Akselerasi Program, Kementan Sokong Polbangtan Gelar Workshop PWMP
POLBANGTAN MALANG: Direktur Setya Budhi Udrayana [kiri bawah] berupaya mendukung capaian PWMP yang ditargetkan Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi; Kapusdik Idha Widi Arsanti [kanan bawah] bersama petani milenial dari PWMP

Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya melakukan regerasi petani, salah satunya melalui Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] adalah program penumbuhan dan peningkatan minat, keterampilan dan jiwa kewirausahaan generasi milenial di sektor pertanian, yang didukung oleh Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS].

Guna mendukung pencapaian PWMP, Provincial Project Implemetation Unit [PPIU] Jawa Timur pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang menggelar Workshop Pembimbing PWMP di Hotel Luminor Surabaya selama tiga hari, 15 -17 Februari 2022, tujuannya agar PWMP yang dilaksanakan sejak 2016 berkembang secara kurikulum dan manajemen agribisnis.

Langkah Polbangtan Malang sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. 

“Saat ini tongkat estafet pembangunan pertanian beraada di pundak generasi milenial,” kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, PWMP yang dihadirkan Kementan diharapkan mampu mencetak generasi milenial menjadi petani milenial atau mendirikan start up di bidang pertanian. Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil, karena generasi kian sadar bahwa pertanian adalah ´tambang emas tanpa batas´.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. 

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern. Tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga berorientasi ekspor," kata Dedi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan Workshop Pembimbing PWMP berupaya mengembangkan inovasi yang didapat dalam kegiatan workshop berupa integrasi antara Kurikulum dengan Manajement Agribisnis pada Teaching Factory [TeFa].

"Integrasi yang baik antara Kurikulum dengan Manajemen TeFa akan meningkatkan SDM generasi milenial yang berkompeten di sektor pertanian, karena metode yang digunakan berpusat pada metode pembelajaran dengan menyelaraskan SOP atau prosedur kerja yang sesuai kebutuhan saat ini," katanya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan workshop ini, kegiatan PWMP yang disinergikan dengan TeFa dan Kurikulum diyakini dapat membuat proses manajement peserta PWMP dapat lebih meningkat, terlebih salah satu konsep yang dibuat dengan adanya Site Manager yang bertugas memimpin divisi yang terbentuk dalam Management TeFa. 

"Diharapkan proses pembelajaran yang didapat dalam Program PWMP ini semakin mengarah pada pengembangan job creator," kata Setya Budhi Udrayana.

Dia menambahkan model pembelajaran berbasis TeFa menjadi pembeda, karena TeFa merupakan model pembelajaran dalam suasana yang sesungguhnya. Mahasiswa akan terbiasa bekerja, menumbuhkan jiwa kewirausahawan.

"Harapannya, profil lulusan Polbangtan menjadi job creator yang memiliki keahlian menyuluh dan mengerti pemecahan permasalahan dunia penyuluhan,” kata Setya Budhi Udrayana, yang akrab disapa Uud. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.