Edukasi Pertanian, Polbangtan Kementan Dikunjungi Siswa TK di Malang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Edukasi Pertanian, Polbangtan Kementan Dikunjungi Siswa TK di Malang
POLBANGTAN MALANG: Kunjungan anak-anak TK diikuti oleh 50 siswa/i TKK Santo Yusup III Malang, untuk mengenal dan belajar tentang pertanian dan peternakan melalui pengalaman langsung.

Malang, Jatim [B2B] - Sorak sorai dan canda tawa mewarnai suasana fasilitas Teaching Factory [TeFa] Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] di Polbangtan Malang saat dikunjungi sekitar 50 anak-anak dari Taman Kanak-Kanak [TK] Santo Yusuf III Malang pada Jumat [13/10].

Kegiatan tersebut diinisiasi Kementerian Pertanian RI sebagai upaya mengenalkan dan mendekatkan generasi muda sejak usia dini pada sektor pertanian, sehingga tumbuh rasa cinta dan peduli pada pertanian.

Kementan menyadari bahwa ke depan, pembangunan pertanian akan diteruskan oleh anak-anak kita yang akan tumbuh dewasa menjadi petani-petani muda, yang memiliki kompetensi jauh lebih baik, bahkan bahkan memiliki keterampilan tentang ilmu teknologi yang juga lebih baik.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan upaya tersebut merupakan implementasi dari Agroeduwisata yang dikembangkan Kementan bagi generasi muda.

“Pembangunan pertanian Indonesia akan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya. Generasi yang saat ini masih muda, bahkan anak-anak," katanya.

Kita harus tumbuhkan minat mereka dari sejak dini, kata Dedi Nursyamsi, salah satu caranya melalui Agroeduwista agar kelak mereka mau terjun menjadi pelaku dan mampu memajukan pertanian Indonesia.

Hal senada dikemukakan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana bahwa Polbangtan harus dapat menjadi penggerak, mulai dari anak-anak TK hingga pelajar dan mahasiswa yang dilakukan secara berkesinambungan.

"Polbangtan Malang harus dapat menjadi motor penggerak di sektor pertanian. Manfaatkan apa yang ada. Fasilitas yang ada menjadi sarana menggerakkan dan mengenalkan dunia pertanian sejak usia dini," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.

Kunjungan anak-anak TK diikuti oleh 50 siswa/i TKK Santo Yusup III Malang, untuk mengenal dan belajar tentang pertanian dan peternakan melalui pengalaman langsung.
Mereka berkesempatan melihat budidaya hewan unggas, kambing, sapi, dan belajar menanam serta memanen hasil pertanian.

"Mereka juga mendapat pengalaman membajak sawah dengan menunggangi sapi dan menjalani tur keliling area Polbangtan Malang menggunakan traktor sebagai alat mesin pertanian modern," kata Uud.

Guru TKK Santo Yusup III Malang, Kristien mengungkapkan kegembiraan anak-anak dan guru selama wisata edukasi di Polbangtan Malang dan guru pun tidak kerepotan membimbing dan mengawasi mereka karena didukung tim Polbangtan Malang.

"Anak-anak senang banget dengan alam di sini. Suasana aman dan menyenangkan. Kami sebagai guru tidak merasa kerepotan karena sangat dibantu dengan tim di Polbangtan Malang. Ke depan, kami berharap kami masih dapat terus berkunjung bersama siswa," kata Kristien.

Menurutnya, kegiatan kunjungan bertujuan memberikan pengalaman positif bagi anak-anak dalam memahami proses pertanian dan peternakan, meningkatkan kecintaan terhadap dunia pertanian, dan menghubungkan mereka dengan alam dan lingkungan sekitar. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.