Kementan Dukung Polbangtan Bentuk Petani Milenial Berkarakter Pemimpin

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dukung Polbangtan Bentuk Petani Milenial Berkarakter Pemimpin
POLBANGTAN MEDAN: Wakil Direktur III Polbangtan Medan, Merlyn Mariana [ke-4 kiri] bersama narasumber Aflah Fajari dan panitia penyelenggara Dialog Terbuka di Medan pada Musyawarah Mahasiswa Polbangtan Medan ke-22

Medan, Sumut [B2B] - Petani milenial di Era Industri 4.0 dituntut memiliki tujuh karakter pemimpin berupa karisma, integritas, dedikasi, pengambil keputusan, rendah hati, ringan tangan dan komunikatif. Karakter ideal tersebut akan menggerakkan organisasi mencapai target produktivitas dan laba usaha melalui pengelolaan pertanian dari hulu ke hilir di tengah pandemi Covid-19.

Karakter kepemimpinan tersebut mengemuka dari Dialog Terbuka pada kegiatan Musyawarah Mahasiswa Polbangtan Medan di Medan, Sumut pada Sabtu [5/2] yang dibuka oleh Wakil Direktur III Merlyn Mariana mewakili Direktur Polbangtan, Yuliana Kansrini.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa pemimpin harus bisa bertindak secara cepat, cermat, dan akurat tanpa mengabaikan kewajiban sebagai umat beragama, bahwa pemimpin mesti memiliki karakter yang selalu bersesuaian dengan tuntunan agama.

"Pemimpin memiliki tanggung jawab besar. Jabatan semuanya berasal dari Tuhan. Harus bertanggung jawab terhadap semuanya. Pemimpin juga seorang dirijen, harus bisa mengarahkan dan mengambil keputusan khususnya menyangkut kebijakan," kata Mentan Syahrul.

Diingatkannya, pemimpin harus amanah dan mampu mendelegasikan setiap tugas. Apalagi, saat ini yang menuntut cara-cara kerja yang luar biasa untuk memenangkan persaingan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan hal serupa bahwa sikap dan karakter jiwa yang baik dapat membentuk lulusan pendidikan vokasi Kementan sebagai job creator dan job seeker bermental baja, pekerja keras dan cerdas menjadi wirausahawan milenial yang profesional.

"Generasi milenial khususnya di lingkup pendidikan vokasi Kementan harus beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi," kata Dedi.

Wakil Direktur III Polbangtan Merlyn Mariana mengapresiasi kegiatan musyawarah mahasiswa yang digelar oleh Senat Mahasiswa Polbangtan Medan, dengan mengangkat tema ´menjadi pemimpin dan penggerak organisasi yang adaptif dan inovatif di masa pandemi Covid-19.´

"Tema dialog sangat inspiratif dan menumbuhkan semangat mahasiswa agar dapat menjadi pemimpin dan penggerak di organisasinya, untuk mengatasi segala tantangan dan mewujudkan perubahan pada lingkungan mahasiswa dengan inovasi," kata Merlyn Mariana.

Hadir sebagai narasumber Bimtan Organisasi Polbangtan Medan, Puji Wahyu Mulyani dan Aflah Fajari, Founder Komunitas Rumah Internet dan Aku Murid Aku Guru dengan moderator Josua Franco Halawa, mahasiswa Polbangtan Semester V.

"Bagaimana menjadi pemimpin yang baik?" tanya seorang peserta dialog. Aflah Fajari mengatakan ada tujuh karakter yang harus dimiliki pemimpin yang baik yakni karisma, integritas, dedikasi, pengambil keputusan, rendah hati, ringan tangan dan komunikatif.

"Ringan tangan maksudnya mampu bekerja dan mau membantu, jadi bukan cuma bisa memerintah dan komplain. Komunikatif sangat penting, karena pemimpin harus mau mendengarkan bukan hanya ingin didengar," kata Aflah Fajari. [timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.