Pj Sekda Pinrang Dorong Petani Terapkan CSA Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pj Sekda Pinrang Dorong Petani Terapkan CSA Tingkatkan Produktivitas Pertanian
PROGRAM SIMURP: Pj Sekretaris Daerah [Sekda] Pinrang, Andi Tjalo Kerrang [berdiri] mengajak petani melakukan budidaya pertanian ramah lingkungan sehingga mampu bertahan terhadap perubahan iklim di antaranya menekan emisi gas rumah kaca.

Pinrang, Sulsel [B2B] - Petani Pinrang di Provinsi Sulawesi Selatan didorong menerapkan teknologi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] bagi peningkatan produktivitas pertanian, sekaligus mengimplementasikan wawasan dan kapasitas SDM pertanian Pinrang.

Seruan tersebut dikemukakan Pj Sekretaris Daerah [Sekda] Pinrang, Andi Tjalo Kerrang saat menghadiri Sekolah Lapang [SL] CSA di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Watang Sawitto pada Rabu [13/9].

Dia mengapresiasi inisiasi Kementerian Pertanian RI bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] di Pinrang. Program SIMURP bertujuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, fokus penerapan teknologi CSA.

"Manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya. Belajar penuh semangat. Jadikan wadah ini sebagai ladang ilmu menuju petani yang profesional dan mandiri," kata Andi Tjallo yang juga menjabat Kepala Dinas Tanaman Pangan Pemkab Pinrang.

Kegiatan SL tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak SDM pertanian di seluruh Indonesia untuk bersyukur bahwa selama ini kinerja sektor pertanian cukup memuaskan, meskipun dihadang sejumlah kendala dan tantangan dan saat ini krisis pangan global.

"Pertanian, sektor paling strategis dalam meningkatkan nilai tambah bagi untuk masyarakat. Pertanian bahkan menjadi daya gedor pertumbuhan ekonomi nasional. Terbukti, mampu tumbuh 16,42 persen di saat subsektor ekonomi lainnya terpuruk akibat pandemi Covid 19," katanya.

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi tentang pentingnya meningkatkan produktivitas pertanian, dengan mengombinasikan varietas, dosis pupuk dan pestisida yang tepat.

"Gunakan pupuk berimbang, artinya boleh menggunakan pupuk dan pestisida kimia namun harus diimbangi dengan pupuk dan pestisida nabati yang mudah diperoleh bahan bakunya di sekitar kita dan mudah dibuat oleh petani agar lingkungan kita tetap terjaga kelestariannya," katanya.

Dedi Nursyamsi juga mengingatkan tentang peran penyuluh selaku pendamping petani harus ´melek teknologi´ agar bisa membuka wawasan dan memberikan ilmunya pada petani. Penyuluh juga harus selalu update teknologi serta mampu mengoperasionalkan perangkat digital.

Upaya tersebut dilakukan oleh BPP Watang Sawitto bagi petani CSA binaannya untuk melakukan budidaya pertanian yang mampu bertahan terhadap perubahan iklim, bagaimana menekan emisi gas rumah kaca [GRK] dan pemanfaatan irigasi untuk memaksimalkan produksi pertanian.

PJ Sekda Pinrang, Andi Tjalo Kerrang mengingatkan tentang perubahan iklim yang cukup ekstrim dan El Nino yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Kabupaten Pinrang, akan menjadi salah satu pemicu meningkatnya emisi gas rumah kaca, karena itu diperlukan penerapan inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan.

"Sawah yang merupakan sumber utama penghasil pangan bagi seluruh rakyat indonesia, harus dikelola dengan baik oleh petani agar tidak menghasilkan gas metan," katanya.

Andi Tjallo menambahkan, ilmu yang didapat pada kegiatan pelatihan yang digelar BPP Walang Sawitto bersama Kementan dan SIMURP dapat diimplementasikan oleh para peserta seperti pengaturan air pada lahan sawah dengan sistem tergenang kering [AWD] dan pemupukan berimbang yang tepat dosis dan tepat waktu." [timsimurpkementan]

Pinrang of South Sulawesi [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.