Inovasi CSA Dukung Petani Kebumen Tetap Produktif di tengah Perubahan Iklim
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Kebumen, Jateng [B2B] - Inovasi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] menjadi solusi bagi petani Kecamatan Buayan, lokasi kegiatan CSA di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah mengantisipasi perubahan iklim oleh petani secara mandiri didampingi penyuluh CSA.
Dari hasil pelaksanaan CSA oleh Kementerian Pertanian RI bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] meningkatkan produktivitas gabah kering panen [GKP] hingga 1,5 ton/ha, padahal untuk mencapai produktivitas sebesar itu tergolong sulit di tengah perubahan iklim.
Kehadiran CSA SIMURP menyadarkan petani Buayan bahwa sistem pertanian yang diterapkan selama ini seperti sistem monokultur dengan input produksi yang tinggi yakni pupuk kimia, pestisida berlebihan dan penggunaan air tidak efisien.
Sistem konvensional tersebut memang meningkatkan produktivitas pertanian, di sisi lain menurunkan kemampuan daya dukung lingkungan dan cenderung berdampak pada
degradasi dan kerusakan lingkungan, sehingga sulit mendukung produktivitas pertanian tinggi dan berkelanjutan.
Upaya CSA sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada jajarannya segera mempercepat tanam padi. Guna mengejar ketertinggalan produksi yang sempat tertinggal pada musim sebelumnya.
"Situasi pangan kita secara nasional sedang tidak baik-baik saja. Ini akibat El Nino panjang sejak 2023 dan berimbas hingga 2024," katanya.
Mentan Amran menambahkan, sektor pertanian pada 2023 mengalami kemunduran musim tanam karena lahan persawahan kering kerontang. Kegiatan tanam di seluruh Jateng, untuk 2024, harus mencapai satu juta hektar agar dapat menutupi kekurangan tahun berikutnya.
Hal tersebut didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian didukung oleh stakeholders.
"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya.
Direktur National Implementation Project Unit [NPIU] SIMURP, Bustanul Arifin Caya mengatakan CSA SIMURP sangat bermanfaat bagi petani terutama dalam peningkatan produksi, juga memperkuat fungsi penyuluhan pertanian dalam mengembangkan inovasi teknologi pertanian.
"Dengan implementasi CSA, bisa terjadi peningkatan produktivitas di angka 0,5 hingga 1,5 ton GKP per hektar," katanya.
Bustanul menambahkan, pada Program SIMURP bukan hanya SDM yang menjadi perhatian melainkan juga kelembagaan seperti Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] sebagai sarana bagi penyuluh dan petani mendiskusikan inovasi CSA.
Sementara Project Manager SIMURP Kementan, Sri Mulyani mengatakan petani tidak bisa menghindar apalagi melawan fenomena perubahan iklim. Petani harus dapat beradaptasi dari waktu ke waktu dan melakukan mitigasi dampak perubahan dalam skala yang terbatas.
"Inovasi CSA merupakan pendekatan dalam strategi pengembangan pertanian untuk menjamin ketahanan pangan dalam perubahan iklim," katanya. [timsimurpkementan]
Kebumen of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 24 districts in 10 provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
