Kementan Tingkatkan Kapasitas Fasilitator bagi Petani Milenial Tulungagung

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Tingkatkan Kapasitas Fasilitator bagi Petani Milenial Tulungagung
POLBANGTAN MALANG: Program YESS tumpuan harapan Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Kepala BPPSDMP bagi petani milenial yang didukung penuh oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana

Tulungagung, Jatim [B2B] - Guna mendukung pembangunan pertanian Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Kementerian Pertanian RI melalui Program Youth Entrepeneurship and Employment Support [YESS] fokus mendorong pendampingan petani milenial oleh fasilitator. 

Fasilitator diharapkan mampu meningkatkan minat pemuda milenial di Kabupaten Tulungagung untuk menggeluti sektor pertanian, maka Provincial Project Implemetation Unit [PPIU] Jawa Timur dan Dinas Pertanian Tulungagung melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas fasilitator muda. 

Kegiatan tersebut berlangsung tiga hari, 12 - 14 Februari 2022 di Tulungagung, yang dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Tulungagung Suprapti.

Langkah tersebut sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan. 

"Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera. Di samping itu, pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan," kata Mentan.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa “pembangunan pertanian akan berhasil jika didukung oleh SDM yang berkualitas."

"Agenda peningkatan intelektual bagi seluruh stake holder pertanian harus ada. Peningkatan intelektual diperoleh melalui pelatihan dan sertifikasi bagi SDM Pertanian, untuk membuktikan profesionalismenya melalui uji kompetensi yang diadakan setelahnya," katanya.

Menurut Dedi, kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan inovasi.

Kadistan Tulungagung mengakui pendampingan ke petani milenial sangat perlu dilakukan, karena tidak semua petani sudah mampu dan andal di bidang pertanian.

“Fasilitator yang sudah dliatih sangat diperlukan untuk proses pendampingan petani muda milenial agar berjalan maksimal," kata Suprapti.

Dia mengingatkan fasilitator muda untuk selalu semangat dan fokus menjadi penggerak petani muda milenial, sehingga tujuan Program YESS berdampak positif bagi petani Tulungagung.

Kegiatan tersebut  peningkatan diisi dengan materi oleh Master Trainer dari BBPP Batu Malang tentang proses komunikasi yang baik, proses pengenalan program di lapangan dan pendampingan pasca pelatihan.

“Pelatihan dibutuhkan untuk lebih memantapkan kerja fasilitator terhadap kondisi lapang, karena beban kerja fasilitator juga bertambah,” kata Yulius Anam, fasilitator muda yang jadi peserta pelatihan. 

Azizah Nurya, fasilitator yang direkrut pada 2022 mengatakan bahwa kegiatan tersebut membuatnya dapat saling mengenal antara fasilitator baru dan lama, serta mendalami tupoksi kerja fasilitator.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasilitator ditutup pada Senin [14/2], Edi Purwo Santoso mewakili Distan Tulungagung yang mengingatkan agar pasca pelatihan, fasilitator mampu dan segera mengaplikasikan di lapangan tujuan program tercapai maksimal di  Tulungagung. (timhumaspolbangtanmalang)

Tulungagung of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.