Hortikultura dan KEP, Alumni Polbangtan Kementan Dampingi Petani Sumba Tengah

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Hortikultura dan KEP, Alumni Polbangtan Kementan Dampingi Petani Sumba Tengah
POLBANGTAN MALANG: Sebanyak 18 alumni didampingi Koordinator Program Alumni Polbangtan Malang, Budi Sawitri dilepas ke lokasi pendampingan oleh Kepala Dinas Pertanian Pemkab Sumba Tengah, Umbu K Pari.

Sumba Tengah, NTT [B2B] - Kementerian Pertanian RI berkomitmen meningkatkan produktivitas pertanian melalui program inovatif dan pengembangan SDM pertanian seperti dilakukan alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Polbangtan Malang di Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT].

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertumbuhan pertanian harus diikuti oleh SDM andal, dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak pertanian.

“SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menjelaskan tentang hal terpenting yang harus dilakukan saat ini meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.

"Mengapa penting? SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Jika ingin produktivitas meningkat, tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya," katanya.

Upaya tersebut, kata Dedi Nursyamsi, dilakukan Polbangtan melalui Program ´Alumni Mengabdi´ yang merupakan program unggulan Polbangtan Malang. Wujud keseriusan memberdayakan alumninya, untuk mendampingi petani NTT bagi pengembangan kawasan sentra produksi pangan. Fokus peningkatan kompetensi SDM pertanian dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Sebanyak 18 orang alumni di terjunkan untuk menyukseskan program Alumni Mengabdi 2023, program unggulan Polbangtan Malang yang fokus pada pendampingan petani pada wilayah sentra produksi pangan di NTT yakni Kabupaten Belu, Sumba Tengah dan Sumba Barat.

Kegiatan pelepasan ke lokasi pendampingan di Kabupaten Sumba Tengah dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Umbu K Pari bersama sejumlah jajarannya antara lain kepala bidang ketersediaan pangan, konsumsi dan penganekaragaman pangan, produksi tanaman pangan dan hortikultura serta perkebunan.

Pembukaan serta penyerahan dilakukan Koordinator Program Alumni Mengabdi Polbangtan Malang, Budi Sawitri di Sumba Tengah pada Senin [18/9].

"Kegiatan Alumni Mengabdi 2023 lebih ditekankan pada peningkatan kelas kelompok petani selain fokus produksi dan produktivitas," katanya.

Selain itu, kata Budi Sawitri bahwa alumni yang dikirim adalah alumni yg siap kerja, sehingga alumni bisa dioptimalkan mencapai target program pengembangan kawasan sentra produksi pangan yang sinkron dengan program dinas pertanian Sumba Tengah.

Dukungan Polbangtan Malang direspon positif oleh Umbu K Pari tentang pentingnya peningkatan kelas kelompok tani yang didasari dari pembuatan Administrasi Kelembagaan Petani, hal ini pun perlu didukung dari peningkatan SDM di Sumba Tengah karena 85% petani tidak bisa baca dan tulis.

Umbu K Pari berharap kegiatan Alumni Mengabdi lebih ditekankan pada budidaya hortikultura dan kedelai yang masih sinkron dengan program pusat penanaman kedelai seluas 500 hektar, yang masih dilakukan di Desa Padira Tana belum meluas ke wilayah lainnya.

"Jangan sungkan berkoordinasi kantor dinas pertanian. Kita bersama, bekerja bersama," katanya. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Sumba Tengah of East Nusa Tenggara [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.