Tekan Populasi Tikus, Petani CSA Pinrang Galakkan Rumah Burung Hantu

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tekan Populasi Tikus, Petani CSA Pinrang Galakkan Rumah Burung Hantu
PROGRAM SIMURP: Petani CSA Pinrang di wilayah binaan BPP Sawitto, Kabupaten Pinrang gotong royong membuat dan memasang dua unit Rubuhan pada lahan seluas 50 hektar, untuk memberantas ham tikus.

Pinrang, Sulsel [B2B] - Pemanfaatan burung hantu [tyto alba] untuk menekan populasi tikus, kembali digalakkan oleh penyuluh pendamping teknologi Climate Smart Agriculture [CSA] dari Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan bagi petani CSA di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Sawitto, dengan menempatkan Rumah Burung Hantu [Rubuhan] di lahan Demplot CSA, belum lama ini.

Koordinator BPP Sawitto, H Kaharuddin mengakui petani di wilayahnya sejak tiga tahun terakhir enggan memasang Rubuhan lantaran menjamurnya sarang walet. Burung hantu dituding memangsa burung walet sehingga penggunaan Rubuhan ditinggalkan, bahkan burung hantu ditembaki oleh pemilik ternak walet, padahal persepsi tersebut salah besar.

Guna mengatasi kesalahfahaman tersebut, BPP Sawitto memanfaatkan anggaran SIMURP 2023 untuk mendirikan dua unit Rubuhan pada lahan seluas 50 hektar. Tujuannya, menjaga ekosistem seraya menggalakkan dan edukasi pada petani tentang pengendalian hama tikus secara alami.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menggenjot produktivitas adalah dengan mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] melalui Pengendalian Hama Terpadu [PHT].

"Tujuan pembangunan pertanian adalah peningkatan produksi, peningkatan kualitas, meningkatkan intensitas pertanaman, serta budidaya yang ramah lingkungan melalui pengelolaan hama terpadu," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa petani Indonesia tidak boleh tertinggal, karena banyak inovasi teknologi dan mekanisasi dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

"Hama dan penyakit memicu kerusakan tanaman. Akibatnya, produktivitas menurun hingga gagal panen, maka dari itu, hama dan penyakit perlu dikendalikan apabila populasinya melampaui ambang ekonomi," katanya.

Salah satu upaya Kementan, kata Dedi Nursyamsi, dalam mendesiminasikan pertanian ramah lingkungan melalui Program SIMURP, yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku petani, sehingga dapat mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Koordinator BPP Sawitto, H Kaharuddin mengatakan burung hantu berdasarkan penelitian 90 persen pemakan tikus, dengan kemampuan memakan tikus per malam minimal tiga ekor dan tetap memburunya jika dilihat meski tidak dimakan.

"Kemampuan utamanya, pengelihatan tajam pada intensitas cahaya minim dan pendengaran peka mampu mendengar tikus cicit sekitar 500 meter. Ketepatan menyambar sangat tinggi tanpa didengar mangsanya, dengan kepakan sayap tanpa suara karena bulunya halus," katanya.

Koordinator POPT, Amirullah mengatakan di Kabupaten Pinrang sejak 2018 tercatat 35 unit Rubuhan baik melalui bantuan pemerintah maupun swadaya Kelompok tani, namun tiga tahun terakhir cenderung berkurang lantaran menjamurnya masyarakat usaha ternak sarang walet, dan menganggap burung hantu memangsa burung walet.

"Ini juga harus kita luruskan. Burung hantu sama sekali tidak menyerang walet. Waktunya berkeliaran sangat berbeda. Walet keluar sarangnya dari pagi hingga sore hari sebelum kembali ke sarangnya. Sementara aktivitas burung hantu di malam hari, karena siang hari tidur di sarang," katanya.

Amirullah menambahkan, dari hasil pengamatan para POPT, tidak pernah didapati bangkai burung walet melainkan hanya bangkai tikus yang dimangsa burung hantu.

PPK SIMURP Sulsel mengimbau penerapan teknologi CSA di tingkat lapang, yang dituangkan dalam Rencana Usaha Kelompok [RUK] menerapkan teknologi spesifikasi lokasi, untuk menyelesaikan permasalahan petani, sehingga minat petani mengikuti kegiatan Sekolah Lapang CSA meningkat karena dapat menyelesaikan masalah di lapangan.

"Membangun Rubuhan seperti dilakukan BPP Sawitto untuk membasmi hama tikus, karena kita ketahui bersama bahwa tikus menjadi momok bagi petani Pinrang karena dapat menyebabkan gagal panen," katanya. [timsimurpkementan]

Pinrang of South Sulawesi [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.