Integrasi MBKM, Polbangtan Medan Rancang Perkuliahan Semester Ganjil

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Integrasi MBKM, Polbangtan Medan Rancang Perkuliahan Semester Ganjil
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini [duduk, ke-5 kanan] bersama Wakil Direktur I, Nurliana Harahap; pemateri Prof Sugiyono dan Era Purwanto serta para peserta Audit Surveillance ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan selama tiga hari di Medan.

Medan, Sumut [B2B] - Perguruan tinggi vokasi binaan Kementerian Pertanian RI, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] terutama Polbangtan Medan berupaya mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] melalui Rancangan Perkuliahan Semester Ganjil, khususnya Semester V, VI dan VII dan persamaan persepsi tentang metodologi penelitian.

Upaya tersebut dilakukan pada Workshop Perencanaan Perkuliahan Semester Ganjil TA 2022/2023 Polbangtan Medan yang digelar selama tiga hari, 29 - 31 Agustus 2022 di Hotel Santika Dyandra Medan. Direktur  Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini dan Wakil Direktur I Nurliana Harahap bersama 76 peserta yang terdiri atas dosen tetap, dosen tidak tetap/praktisi, asisten dosen/calon dosen, PLP/calon PLP, BAAK, dan BAU.

Langkah Polbangtan Medan sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan harus serius dalam hal pengembangan SDM yang profesional, berdaya saing, dan berwirausaha.

“Guna mendukung hal itu, petani milenial berperan penting, khususnya bagi kemajuan pembangunan pertanian. Kelanjutan pembangunan sektor pertanian membutuhkan dukungan SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Tentunya, itu bisa didapatkan dari pendidikan vokasi,” kata Mentan Syahrul.

Harapan serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa output dan tujuan dari program pendidikan ini adalah menciptakan job seeker dan job creator, yaitu membentuk wirausaha muda pertanian dan SDM yang siap bekerja di dunia usaha industri pertanian.

"Pertanian ke depan harus maju, mandiri dan modern. Kuncinya pada kemampuan SDM pertanian. Pertanian bukan hanya tentang makan. Pertanian itu lapangan kerja. Pertanian itu bisnis besar," kata Dedi Nursyamsi.

Wakil Direktur I Polbangtan Medan, Nurliana Harahap dalam pembukaannya mengatakan terselenggaranya workshop diharapkan adanya persamaan setiap pihak terkait pelaksanaan MBKM pada semester 5, 6 atau 7, dan persamaan persepsi tentang metodologi penelitian. 

“MBKM yang memungkinkan dilakukan di Polbangtan Medan yaitu dengan membangun desa, kewirausahaan dan magang,” katanya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan perkuliahan, dosen menyusun Satuan Acara Perkuliahan (SAP) berpedoman pada RPS mata kuliah, diharapkan kompetensi dalam standar kompetensi kelulusan dapat tercapai," katanya.

"Polbangtan Medan memiliki tujuan menghasilkan lulusan yang kompeten, professional, mandiri, dan berdaya saing di bidang pertanian dan perkebunan serta berjiwa egrososioperenur dan memiliki jiwa pengabdian kepada bangsa dan negara," kata Nurliana Harahap.

Penyelenggaraan proses perkuliahan, memerlukan kerjasama dari semua pihak yang terlibat di Polbangtan Medan. Guna menyamakan dan meningkatkan pemahaman peserta workshop, Polbangtan Medan menghadirkan narasumber Prof Sugiyono dengan materi ´Metode Penelitian bidang Teknis pada Pendidikan Vokasi´ sementara Era Purwanto mengulas Penyelenggaraan Pembelajaran pada Pendidikan Vokasi.

Prof Sugiyono mengatakan pengelompokan penelitian dibagi menjadi penelitian akademik, professional dan institusional. Penelitian akademik titik beratnya pada metode, penelitian profesional [penelitian dosen] harus dengan metode dan hasil yang benar. Penelitian institusional, yang penting hasilnya harus benar, akurat dan up to date, karena akan digunakan untuk pembuat keputusan. 

“Masing-masing program studi baiknya menyusun road map tema-tema penelitian bagi mahasiswa. Penelitian dosen yang baik menurut Dikti adalah yang bekerjasama dengan luar negeri, yang melibatkan mahasiswa dan terintegrasi dengan kegiatan PKM,” kata Prof Sugiyono.

Begitu pula Era Purwanto bahwa pola pembelajaran di Polbangtan Medan harus disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Perlunya link and match antara industri dan Dikti terkait model pelaksanaan MBKM.

“Bentuk MBKM penelitian, perancangan atau pengembangan sifatnya wajib bagi program Diploma IV  dalam bentuk tugas akhir yang dihargai sesuai SKS tugas akhir. Tugas akhir diploma IV dalam bentuk rancangan atau model bukan analisis,” katanya. [timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.