Kuliah Umum di Malang, Dedi Nursyamsi Picu Semangat Mahasiswa Polbangtan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kuliah Umum di Malang, Dedi Nursyamsi Picu Semangat Mahasiswa Polbangtan
POLBANGTAN MALANG: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pada kuliah umum [kiri atas] didampingi Kapusdik BPPSDMP Idha Widi Arsanti [kanan atas] civitas academica hadir online dan offline; Direktur Setya Budhi Udrayana [kanan bawah]

Malang, Jatim [B2B] - Semangat mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang [Polbangtan] kian berkobar, dari arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pada Kuliah Umum di Aula Sasana Giri Sabha, Ir Samsuddin Abas, Kampus I Lawang, Minggu [27/3].

Kuliah Umum diikuti lebih 1000 orang dari civitas akademika Polbangtan Malang, baik yang hadir secara offline di kampus maupun online, termasuk mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau [RPL].

Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi penerus pertanian Indonesia. Kementerian Pertanian RI melalui pendidikan vokasi di Polbangtan, bermaksud untuk mencetak lulusan yang berkualifikasi unggul sebagai job seeker maupun job creator.

"Bukan hanya mahasiswa, alumni Polbangtan juga harus mampu menggerakkan orang-orang di sekelilingnya untuk lebih inovatif, produktif dan berdaya saing tinggi," kata Dedi Nursyamsi yang didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti.

Untuk mencapai hal itu, katanya, maka mindset generasi milenial khususnya mahasiswa Polbangtan harus diubah lebih positif sehingga mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari hari untuk terus menjadi lebih baik. 

Mengutip instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Kabadan SDM mengingatkan pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian harus mampu menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, maka pendidikan pertanian juga tidak boleh berhenti berinovasi, mencetak lulusan profesional, mandiri dan berdaya saing, sehingga terwujud pertanian maju, mandiri dan modern.

"Pertanian tidak bisa delay apalagi stop, itu kiamat, karena pertanian sediakan pangan untuk sumber kehidupan," kata Dedi Nursyamsi mengutip Mentan.

Sementara Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana melaporkan bahwa saat ini pembelajaran tatap muka dilaksanakan bagi mahasiswa tingkat satu  dan dua, dengan kapasitas sekitar 400 mahasiswa. 

"Penarikan mahasiswa ke kampus untuk tinggal di asrama, dilakukan agar pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih baik, teori maupun praktek," kata Setya BU.

Dia menambahkan, pendidikan vokasional menuntut capaian kompetensi hard skill yang baik, maka mahasiswa tidak hanya belajar secara daring, akan tetapi harus melaksanakan praktek di kampus. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.