Kementan Pastikan Stok Bahan Pangan di Banten Aman

Indonesian Govt Ensures that Staple Food is Sufficient in Banten

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Pastikan Stok Bahan Pangan di Banten Aman
BPPSDMP KEMENTAN: Di Provinsi Banten, pengecekan dilakukan Tim Kementerian Pertanian yang dipimpin Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah yang bersinergi dengan jajaran Inspektorat Jenderal Kementan [Itjentan], pemerintah provinsi dan kabupaten kota pada Sabtu [15/04].

Tangerang, Banten [B2B] - Kementerian Pertanian terus memantau ketersediaan bahan pangan di sejumlah provinsi, termasuk Banten. Hasilnya, stok bahan pokok di Provinsi Banten dipastikan aman.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pengecekan ini dilakukan atas instruksi Presiden RI Joko Widodo.

"Atas instruksi Presiden, Kementerian Pertanian terus memantau ketersediaan bahan pokok. Dan Kementerian Pertanian telah hadir di seluruh provinsi untuk memastikan stok bahan pangan aman," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyampaikan hal serupa.

"Kita pantau 12 bahan kebutuhan pokok di seluruh provinsi sebagaimana arahan Bapak Presiden. Kita harus memastikan ketersediaan bahan pangan aman untuk masyarakat saat lebaran nanti," kata Dedi Nursyamsi.

Di Provinsi Banten, pengecekan dilakukan Tim Kementerian Pertanian, yang dipimpin Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah yang bersinergi dengan jajaran Inspektorat Jenderal Kementan [Itjentan], pemerintah provinsi dan kabupaten kota, Sabtu [15/04].

Tujuan kegiatan, pemetaan ketersediaan pangan di Kota Tanggerang Selatan, Kota Serang dan Cilegon, Kabupaten Rangkas Bitung, Lebak, Pandeglang dan Serang.

Adapun lokasi pasar yang dikunjungi meliputi Pasar Modern, Pasar Serpong, Pasar Anyar, Pasar Malabar, Pasar Kelapa Dua, Pasar Tigaraksa, Pasar Lebak, Pasar Rau, Pasar Rangkas Bitung, Pasar Pandeglang, Pasar Blok F , Pasar Petir, Pasar Kranggot serta agen bahan pokok.

Kegiatan tersebut untuk memastikan ketersedian pangan di  Provinsi Banten menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

“Kami sudah melihat langsung di pasar bahwa stok 12 bahan pokok di Provinsi Banten tersedia cukup dan aman,” kata Siti Munifah.

Menurutnya, Kementan mengeluarkan kebijakan bahwa seluruh pejabat eselon satu dan dua di kabupaten/kota maupun provinsi, untuk menunjukkan ´kehadiran negara´ oleh Kementan.

"Kita berharap melalui program ini, kita menyelenggarakan Pasar Tani, juga mempersiapkan ketersediaan pangan sehingga selama Ramadan hingga menjelang Lebaran, ketersediaan pangan aman," katanya lagi.

Siti Munifah menambahkan pangan merupakan kebutuhan utama manusia untuk dapat bertahan hidup.

"Di masa pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, Kementan terus bekerja menjaga produksi komoditas pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia."

Berdasarkan hasil pantauan tim pada beberapa pasar di provinsi Banten, sejumlah harga komoditas mengalami fluktuasi seperti cabai merah di kisaran Rp45 ribu per kg, daging sapi stabil pada Rp140 ribu per kg, minyak goreng curah di kisaran Rp15 ribu per kg dan pasokan terpantau aman. [esap/timhumasbppsdmpkementan]

Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.