Kualitas Lulusan, Kementan Dukung Polbangtan Malang Perluas Kerjasama DuDiKa
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Peningkatan kualitas lulusan pendidikan politeknik lingkup Kementerian Pertanian RI, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] terus diupayakan oleh Polbangtan Malang, melalui jalinan kemitraan dengan mitra swasta dari dunia usaha, industri dan kerja [DuDiKa] di seluruh Indonesia.
Polbangtan Malang kembali menjalin kerjasama dengan pihak swasta, kali ini PT MPG Pemalang Indonesia dalam rencana rekrutmen program training dan bekerja di mancanegara.
Ditandai penandatanganan naskah kerjasama oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Direktur Utama PT MPG Pemalang, Toto Asmoro di Malang, Jatim pada Rabu [23/11] yang disaksikan sejumlah wakil direktur [Wadir] beserta jajaran Polbangtan Malang.
Upaya Polbangtan Malang sejalan target Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang lulusan yang dihasilkan oleh pendidikan vokasi di lingkup Kementan melalui Polbangtan adalah lulusan yang berdaya saing, inovatif dan kreatif.
"Oleh karenanya, SDM Pertanian yang dihasilkan harus memiliki kompetensi yang diakui dan sesuai dengan kebutuhan DuDiKa," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa generasi milenial adalah kunci, dan pertanian modern adalah solusi untuk menarik generasi muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian.
“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan strategi Kementan, terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, dengan mengedepankan kolaborasi bersama bersama berbagai pihak terutama DuDiKa.
Dirut PT MPG Pemalang, Toto Asmoro mengatakan bahwa perusahaannya memiliki pengalaman dalam training untuk persiapan bekerja di luar negeri, khususnya Jepang dan Australia.
Dengan mekanisme dan proses bisnis dikembangkan, Toto Asmoro meyakinkan bahwa training yang diselenggarakan akan menghasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan negara penerima, khsususnya pada bidang pertanian dan peternakan.
Hal itu yang menjadi perhatian Polbangtan Malang, dengan visi menjadikan perguruan tinggi vokasi Kementan mampu menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja pada level internasional.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengutip pernyataan Kabadan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang tugas pokok Polbangtan, harus menghasilkan qualified job creator maupun qualified job seeker.
"Penyelenggaraan proses pembelajaran harus dirancang sebaik mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, peningkatan kualitas sarana prasarana tidak kalah penting dalam mendukung kegiatan praktek yang berorientasi pada dunia kerja dan industri," katanya.
Bahkan, katanya, UPT pendidikan Kementan harus terbuka bekerjasama dengan pihak lain, tujuannya untuk menyiapkan regenerasi pelaku pertanian yang benar-benar kompeten dan berdaya saing.
"Rancangan kerjasama yang disusun antara lain proses rekrutmen, pelatihan bahasa Jepang, pengurusan visa kerja hingga penempatan pada perusahaan tujuan," kata Setya BU yang akrab disapa Uud.
Menurutnya, skema yang disajikan PT MPG dinilai akomodatif dan dapat dijalankan sesuai peraturan, selain itu keberhasilan program akan sangat menentukan arah pengembangan institusi, termasuk reorientasi pembukaan program studi [Prodi] yang akan dikembangkan sesuai dinamika perkembangan iptek serta kebutuhan pasar.
"Hal lain yang tidak kalah penting adalah, Polbangtan Malang akan selalu berupaya maksimal menghasilkan generasi penerus pembangunan pertanian yang qualified dalam menjaga kedaulatan pangan bangsa," katanya. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
