Program `Smart Farming` bagi Petani Milenial Didukung Kementan
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Cicalengka, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus mendukung peningkatan kapasitas SDM pertanian bagi petani milenial, untuk menguasai smart farming dengan melibatkan dukungan berbagai pihak seperti Bank BNI dan PT Telkom maupun para pemangku kepentingan lainnya melalui program Millenial Smart Farming.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa masa depan pertanian Indonesia akan kian cerah, dengan kehadiran petani milenial yang menguasai smart farming untuk peningkatan produksi, efisiensi usaha hingga pemasaran.
"Program Milenial Smart Farming menjadi bentuk kesepakatan perbankan, pemerintah daerah, Kementan dan sektor lain untuk optimalisasi aktivitas pertanian dengan link pada petani milenial," kata Mentan Syahrul di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jabar pada Rabu [10/3] usai penandatanganan memoranda kesepahaman [MoU] atas inisiasi PT. Bank Negara Indonesia [Persero].
Mentan mengapresiasi program tersebut seraya mengajak semua pihak untuk mendorong petani milenial mengambil peranan di sektor pertanian, termasuk mendapatkan akses lapangan kerja, kemudian melalui Kredit Usaha Rakyat [KUR] yang disalurkan perbankan yang ditunjuk pemerintah, sehingga meningkatkan pendapatan petani milenial.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa petani milenial adalah masa depan bangsa serta penentu kemajuan pertanian ke depan. Pasalnya, estafet selanjutnya berada di pundak generasi muda, yang inovatif dan kreatif maka dibutuhkan milenial yang memiliki loyalitas dan integritas memajukan pertanian.
Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah menambahkan bahwa inisiasi Bank BNI sejalan dengan upaya Kementan yang menargetkan terciptanya 2,5 juta petani milenial hingga 2024.
"Bukan hanya on farm. Ada diversifikasi usaha hulu ke hilir oleh petani milenial dengan kelompok lainnya, sehingga mampu memangkas rantai tata niaga, kalau bisa langsung dari produsen ke konsumen," katanya.
Menindaklanjuti keberlanjutan program, Bank BNI sinergi dengan Kementan melalui penandatanganan [MoU] Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] mengembangkan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian.
Dukungan BNI
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI, Sis Apik Wijayanto bahwa kesejahteraan petani dengan akses permodalan akan mendukung pengembangan ekosistem pertanian hulu ke hilir, mendorong BNI menggulirkan Millenial Smart Farming di Kabupaten Dairi, Pasaman Barat, Sukabumi, Garut, Karanganyar dan Kota Situbondo.
"Program Millenial Smart Farming diharapkan menggugah petani milenial agar lebih mengenal smart farming sehingga membuat mereka lebih tertarik pada sektor pertanian.
Menurutnya, smart farming merupakan cara-cara bertani baru, dengan ekosistem terkini melalui kolaborasi dengan PT Telkom Indonesia, PT Pupuk Indonesia, perusahaan start up, pemerintah daerah dan stakeholder lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Syahrul melakukan panen jagung bersama jajaran Kementan dan BNI serta petani milenial pada lahan 100 hektar, yang merupakan hasil introduksi smart farming.
Teknologi smart farming dengan sensor cuaca dan aplikasi sendiri, manfaatnya dirasakan petani milenial yang tergabung pada kelompok tani [Poktan] Karya Tani di Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka. Aplikasi online tersebut juga memudahkan pencatatan dan pendataan potensi hasil pertanaman jagung pada lahan 100 hektar.
"Aplikasi Ritx Bertani berikut sensornya, berguna untuk memantau cuaca, kondisi tanah, hama penyakit. Kita tinggal foto lalu kirim melalui aplikasi, kemudian ada rekomendasi untuk mengatasinya," kata Rendi Gumilar, petani milenial lainnya.
Cicalengka of Bandung [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to Indonesian Agriculture Minister, Syahrul Yasin Limpo here on Wednesday [March 10].
