BPPSDMP Kementan Dorong Diversifikasi Pangan Lokal dari Hulu ke Hilir

Indonesian Govt Encourages Local Food Diversification across the Country

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


BPPSDMP Kementan Dorong Diversifikasi Pangan Lokal dari Hulu ke Hilir
VIDEOCONFERENCE: Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi selaku keynote speaker kegiatan ´Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian´ bertajuk Diversifikasi Pangan Lokal Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Jakarta [B2B] - Kampanye 'kembali ke pangan lokal' harus dilakukan terstruktur, sistematis dan masif melibatkan penyuluh pertanian untuk identifikasi produk spesifik lokasi, pemerintah daerah mendukung pengembangan Subterminal Agribisnis dan Toko Tani Indonesia [TTI] untuk memasok kebutuhan pangan ke perkotaan secara langsung maupun online melalui marketplace.

"Selain kampanye, aspek kolaborasi menjadi penting untuk mendukung distribusi dan pemasaran komoditas pangan lokal dari pedesaan sebagai sumber pertanaman hingga dikonsumsi masyarakat," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi pada kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian di Jakarta, Jumat [29/5].

Selaku keynote speaker pada videoconference bertajuk 'Diversifikasi Pangan Lokal Mendukung Ketahanan Pangan Nasional', Prof Dedi Nursyamsi menekankan tentang peran penyuluh pertanian mengidentifikasi produk pangan lokal di daerah masing-masing [spesifik lokasi], kemudian membentuk Subterminal Agribisnis yang menampung aneka ragam pangan lokal untuk memasok kebutuhan pangan di perkotaan.

"Intervensi pemerintah daerah diharapkan melalui pengembangan TTI yang bisa menampung produk dari kelompok tani atau Poktan dengan harga jual yang terjangkau konsumen tanpa mengabaikan kepentingan petani sebagai produsen pangan," katanya kepada para penyuluh di sejumlah daerah, yang terhubung melalui Agriculture Operation Room dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AOR KostraTani].

Program dan kebijakan tersebut sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kepada seluruh unit kerja eselon satu termasuk Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP].

Prof Dedi Nursyamsi menekankan pengolahan pangan lokal untuk meningkatkan nilai tambah [value added] didukung kreatifitas usaha mikro kecil dan menengah [UMKM]. Di daerah, pengolahannya bisa digarap bersama pemerintah daerah dengan pendampingan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian [BPTP] di masing-masing provinsi.

"Pengolahannya dilakukan efisien untuk menekan biaya produksi dan harga terjangkau konsumen. Dengan strategi tersebut, Kementan optimistis pangan lokal akan mendapat tempat di hati masyarakat sehingga ketahanan nasional melalui pangan lokal dapat tercapai," katanya.

One Day No Rice
Pemerintah RI khususnya Kementan terus menggelorakan pangan lokal, yang harus dimulai dari diri sendiri antara lain melalui program One Day No Rice.

"Misalnya, pagi dengan konsumsi ubi-ubian, terus makan siang dengan nasi dan pangan lokal lainnya, buahnya buah lokal. Kita harus bertekad untuk memulai konsumsi pangan lokal," kata Prof Dedi Nursyamsi.

Di lingkungan kerja BPPSMP maupun unit pelaksana teknis [UPT] di seluruh Indonesia, dia mengakui pihaknya tidak menyediakan pangan impor, termasuk olahan tepung terigu dalam setiap kegiatannya.

"Kampanye kembali ke pangan lokal ini harus dilakukan besar-besaran dengan dimulai dari diri sendiri, sehingga permintaan akan semakin tinggi dan petani semangat bertanam," katanya. [Cha]

Jakarta [B2B] - Indonesia is very rich in local variety of food and should be presented interesting, so it has the allure to increase its value added, because food diversification is an important issue of Indonesia´s food security development, according to senior official of the agriculture ministry.