Banyuasin Lokasi CSA, Mentan Ajak Petani Penyuluh Sumsel lanjutkan Swasembada

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Banyuasin Lokasi CSA, Mentan Ajak Petani Penyuluh Sumsel lanjutkan Swasembada
PROGRAM SIMURP: Mentan Amran Sulaiman menjawab awak media didampingi Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni [kanan] dan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, guna memotivasi petani dan penyuluh Sumsel mengulang capaian swasembada 2019 dan 2020.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Kabupaten Banyuasin mengajak insan pertanian di Provinsi Sumatera Selatan melanjutkan swasembada pangan seperti 2019 - 2020. Banyuasin, salah satu lokasi kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture yang diusung Kementerian Pertanian RI bersama SIMURP.

Ajakan tersebut dikemukakan Mentan Amran saat mengunjungi SMKPPN Sembawa di Kabupaten Banyuasin didampingi Anggota DPD RI Amaliah Sobli; Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi; PJ Gubernur Sumsel, Agus Fatoni; Kepala Dinas Pertanian, HR Bambang Pramono dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya.

Pada 2019 dan 2020, kata Mentan, kita swasembada yang bekerja adalah kita, petani penyuluh dan Babinsa, untuk itu harus kita lanjutkan dan Sumsel dapat menjadi penyelamat pangan Indonesia.

"Kami siapkan alsintan dan pupuk. Kalau dulu harus ada Kartu Tani, baru dapat pupuk. Sekarang cukup KTP dapat pupuk, ini sedang kita proses harmonisasinya," katanya.

Motivasi disampaikan oleh Mentan Amran, untuk penyuluh yang mau sukses? Jangan pernah mengeluh. Jangan meminta-minta dan bersyukur dengan apa yang didapat.

Dalam kesempatan itu, Mentan juga mengucapkan terima kasih kepada PJ Gubernur Sumsel yang telah memberikan dukungan.

"Saya berterima kasih atas dukungan Gubernur. Kami siapkan anggaran untuk 100 ribu hektar di Sumatera Selatan. Semoga ini bisa terserap. Bisa mengangkat produksi pangan, bisa jadi nomor empat atau tiga di Indonesia, dari peringkat kelima," katanya.

Bahkan kalau 500 ribu hektar kita garap, ungkap Amran, bisa masuk peringkat dua nasional, karena lahan rawa yang bisa dijadikan sawah di sini, indeks pertanamannya dapat ditingkatkan dari satu menjadi dua, satu menjadi tiga.

"Itu ada 300 ribu hektar. Kemudian ada lahan rawa mineral kurang lebih 500 ribu hektar," kata Mentan.

Menurutnya, kalau ini digarap, persoalan bangsa 30% selesai di Sumatera Selatan.

"Semoga mimpi kita 500 ribu hektar di Sumatera Selatan dapat terwujud paling lambat tiga tahun mendatang sehingga Sumsel mendapat peringkat dua secara nasional," kata Mentan Amran.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan pertemuan yang berlangsung di SMKPP Negeri Sembawa bertajuk ´Dukungan Penyuluhan dan Petani Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Sumatera Selatan´.

"Tujuan kegiatan, memotivasi penyuluh, para petani dan steakholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Sumatera Selatan," katanya.

Sebagai pengingat, Sumsel merupakan penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah, lahan kering dan lahan rawa.

Kegiatan tersebut dihadiri seribu orang yang terdiri atas petani milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA dan para penyuluh Sumsel. [timsimurpkementan]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.